Lukmana, Afdhal (2017) Kendala Satlantas Polres Padang Pariaman dalam Menanggulangi Balapan Liar di Kawasan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_04_AFDHAL_LUKMANA_1201804_2350_2017.pdf [thumbnail of B1_04_AFDHAL_LUKMANA_1201804_2350_2017.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_04_AFDHAL_LUKMANA_1201804_2350_2017.pdf
Download (754kB)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku remaja yang melakukan aktivitas balapan liar di depan kantor pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman. Aktivitas ini rutin dilakukan setiap akhir pekan. Peneliti tertarik akan hal tersebut dan mendapatkan data yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus balapan liar yang tertangkap razia pada dua tahun terakhir. Selaku pihak yang berwenang Satlantas Polres Padang Pariaman telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tersebut tetapi tidak mencapai hasil yang maksimal. Hal ini berdampak pada meningkatnya pelanggaran lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kendala Satlantas Polres Padang Pariaman dalam menanggulangi balapan liar di kawasan Kantor Bupati Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dianalisis menggunakan Teori Anomie yang dikemukan oleh Robert King Merton. Asumsi dasar Teori Anomie Merton adalah tentang penyimpangan akan terjadi apabila terjadi ketidaksesuaian atau perbedaan antara cultural goals dan institutional means sebagai akibat cara masyarakat diatur karena adanya pembagian kelas. Dalam perkembangan anomie diakibatkan adanya pemisahan dan pembagian antara tujuan-tujuan budaya dan kemampuan para anggota dan mengalami perbedaan-perbadan kesempatan dalam mencapai tujuan. Dalam teori ini terdapat lima reaksi orang terhadap tujuan budaya dan cara yang diterima yaitu konformitas, innovator, ritualism, retreatism dan rebellion. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study). Pemilihan informan dalam penelitian ini dengan purposive sampling yang berjumlah 40 orang yang kriterianya adalah anggota Satlantas berjumlah 12 orang ditambah 1 orang anggota Polres Padang Pariaman, 11 orang pembalap liar, 8 orang jumlah keluarga pembalap liar dan 7 orang jumlah masyarakat yang dijadikan informan penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumen. Untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu model analisis data interaktif dari Miles dan Huberman dengan langkah–langkah reduksi data, display data, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya beberapa kendala yang dihadapi oleh Satlantas dalam menanggulangi balapan liar yaitu (1) area yang luas untuk balapan liar, (2) tidak adanya program khusus, (3) kebocoran informasi razia, (4) keterbatasan jumlah personil Satlantas dalam melakukan razia, dan (5) hubungan dengan masyarakat yang longgar.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kendala, Balapan Liar, Pelanggaran Lalu Lintas |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | RAJANA RAJANA |
Date Deposited: | 25 Apr 2025 04:00 |
Last Modified: | 25 Apr 2025 04:00 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/8109 |