Peran Badan Musyawarah Nagari sebagai Agen Demokratisasi di Nagari Batang Barus Kabupaten Solok

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peran BAMUS sekarang yang dalam pelaksanaan perannya masih belum terlaksana dengan baik. Perannya sebagai pengawas dan penyalur aspirasi masih menghadapi kendala. Keberadaan Bamus memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat disana. Lewat lembaga ini masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada masyarakat itu sendiri atau untuk kemajuan dari Nagari Batang Barus sendiri. Tujuan penelitian ini yakni untuk melihat kegiatan BAMUS sebagai agen demokratisasi, kendala-kendala yang dihadapi dan cara mengatasi kendala tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini memakai teknik purpossive sampling. Jenis datanya adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi, kemudian data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam kegiatan BAMUS sebagai agen demokratisasi adalah legislasi, pengawasan dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan ini memiliki beberapa kendala yaitu SDM yang masih rendah, fasilitas kurang memadai, dana oprasional yang kurang dan bimbingan yang kurang dari pemerintah daerah. Sehingga untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan berbagai upaya BAMUS dalam mengatasi kendala tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan peranan Badan Musyawarah Nagari di Nagari Batang Barus dapat dikatakan belum berjalan lancar sebagaimana mestinya, untuk itu disarankan agar BAMUS Nagari harus lebih aktif dalam menyerap dan menampung aspirasi masyarakat.