Tingkat Kepentingan dan Pelaksanaan Sarana Wisata Bagi Wisatawan Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA) di Objek wisata Pantai Ketaping Kabupaten Padang Pariaman

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan peneliti terhadap minimnya sarana wisata yang ada di objek wisata Pantai Ketaping, sementara itu sarana wisata merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh wisatawan guna untuk mendatangkan rasa nyaman saat berwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepentingan dan pelaksanaan sarana wisata bagi wisatawan di objek wisata Pantai Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini terdiri dari 3 indikator sarana wisata yaitu: sarana pokok wisata, sarana pelengkap wisata, sarana penunjang wisata. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ketaping Kabupaten Padang Pariaman dengan jumlah populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui pasti. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling, dengan mengunakan insidental sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (angket) dengan mengunakan skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya data dianalisis melalui analisis deskriptif dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan pengkategorian tingkat berdasarkan empat kuadran diagram kartesius. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat kepentingan dan pelaksanaan sarana wisata bagi wisatawan di objek wisata Pantai Ketaping Kabupaten Padang Pariaman secara umum sebanyak 45,45% wisatawan menyatakan bahwa sarana wisata sangat penting. Sedangkan berdasarkan sub indikator sarana wisata yaitu: 1) 75% wisatawan menyatakan, sarana pokok wisata berupa hotel dan akomodasi lainnya, rumah makan dan atraksi wisata merupakan sarana wisata yang sangat penting dan perlu disediakan. 2) 100% wisatawan menyatakan sarana pelengkap wisata berupa bus khusus wisatawan, binatu , toko pakaian dan toko kebutuhan harian merupakan sarana wisata yang kurang penting sehingga tidak perlu disediakan. 3) 66% wisatawan menyatakan sarana penunjang wisata berupa toilet dan mushala merupakan sarana wisata yang sangat penting dan perlu disediakan.