Hubungan Persepsi Siswa tentang Teachers Reinforcement dengan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VIII SMP 5 Kota Solok

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada pembelajaran matematika, karena belum optimalnya penguatan yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru diharapkan lebih sering memberikan penguatan terhadap tindakan dan aktivitas siswa dalam belajar di kelas. Dengan adanya berbagai penguatan yang diberikan baik yang bersifat verbal maupun non verbal diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan persepsi siswa tentang penguatan guru (teachers reinforcement). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang Penguatan Guru (Teachers Reinforcement) dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika di Kelas VIII SMP 5 Kota Solok. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Solok yang berjumlah 146 orang yang terdiri dari 6 kelas dan teknik pengambilan sampelnya proposional stratified random sampling, yaitu kelas VIIIa sampai VIIIf masing-masingnya berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembaran angket. Angket berisi 33 butir pernyataan yang disusun menggunakan skala Likert. Data penelitian dibuktikan dengan analisis data:(1) Uji Normalitas pada variabel X dengan perolehan Hitung = 4,2 < i = 14,067 dan variabel Y dengan perolehan hitung = 9,83 < tabel tabel =15,507. Hasil pengujian menunjukkan kedua data berdistribusi normal. (2) Uji Regresi Sederhana dengan perolehan F hitung =7,07 > F = 4,00, pengujian menunjukkan data signifikan. (3) Uji Hipotesis menggunakan rumus Product Moment Correlation dengan perolehan r hitung = 0,329 > r tabel = 0,254 pada α = 0,05 dan N =60 yang berarti terdapatnya hubungan penguatan guru (teachers reinforcement) (X) dengan motivasi belajar tabel siswa (Y). Koefisien korelasi (r) tersebut menunjukkan arah hubungan positif yang artinya semakin baik penguatan (reinforcement) yang diberikan oleh guru maka semakin baik pula motivasi belajar siswa.