Bendi dalam Karya Seni Grafis.

Di Sumatera Barat alat transportasi yang digerakkan dengan tenaga kudadikenal dengan nama “bendi”. bendi adalah sejenis kereta roda dua yang ditarikoleh seekor kuda, digunakan sebagai alat angkutan atau transportasi “. Pada masadahulu bendi merupakan alat transportasi kerajaan, bedanya bendi kerajaanmenggunakan ornament yang beraneka ragam melambangkan prestise kerajaan.Hampir di seluruh pelosok nusantara, bendi selalu ada. Hanya bentuk desainnyaberbeda sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah. Oleh karena itu, bendidianggap sebagai alat transportasi tradisional bagi masyarakat di Indonesia.Bendi merupakan kendaraan yang terbilang langka pada masa sekarang.Bendi kurang diminati untuk digunakan sebagai alat transportasi utama. Sebagianmasyarakat beralasan bahwa bendi ketinggalan zaman. Faktor lainnya yangmenyebabkan kurangnya minat masyarakat pada bendi karena adanya kendaraanmesin yang lebih cepat, misalnya sepeda motor dan mobil. Oleh karena itu,sekarang bendi lebih diminati untuk memeriahkan sebuah perayaan seperti acarapernikahan. Wisatawan biasanya memanfaatkan bendi untuk berkeliling kotasambil menikmati suasana kota karena bendi melaju lebih santai dibandingkendaraan bermotor. Hanya sebagian masyarakat yang masih tetap memanfaatkanbendi sebagai alat angkutan umum dan mengangkut hasil pertanian.Bendi tidak menyebabkan polusi udara seperti halnya kendaraan bermotoryang menghasilkan gas emisi. Oleh karena itu, bendi merupakan kendaraan yangramah lingkungan. Secara historis bendi sebagai alat angkutan tradisional telahmengalami beberapa kali perubahan bentuk. Pada saat ini bendi telah dilengkapidengan memberi motif ragam hias pada dinding serta tenda bagian dalam, jambul,atau ambua-ambua, sarung bantal sandaran, dan kain hias pada bak serta pinggirtenda. Dibeberapa bagian dinding luar bak bendi juga dilapisi dengan sengaluminium yang telah diketok dengan hiasan motif flora dan geometris.Karya grafis ini, menggunakan teknik serygraphy. Terwujudnya karya inimerupakan hasil dari pengamatan, kontemplasi, kemudian divisualisasikan kedalam garis, warna dan bentuk-bentuk objek yang diinginkan. Karya yang penulistampilkan didukung dengan adanya bahan dan alat, kemudian mengarah kepadapersoalan artistik yang menjadi unsur-unsur pada setiap karya.