The use of Javanese Diglossia in Kerinci

Makalah ini membahas tentang penggunaan diglossia di kayu aro, kerinci. Dimana penggunaan dilgossia ini harus sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat berbicara. Kondisi masyarakat yang bercampur dengan suku-suku lain membuat penggunaan diglossia ini agak terlupakan, terutama pada kalangan anak anak dan remaja. Dalam hasil analisis yang terdapat di makalah ini, ditemukan beberapa kata yang termasuk pada tingkat yang tertinggi yaitu kromo inggel yang masih digunakan dalam dalam percakapan sehari-hari. Tidak banyak masyarakat yang mengerti dan paham tentang tingkatan tertinggi ini, hanya segelintir saja yang mengetahuinya. Dan pada umumnya yang mengetahui itu hanyalah orang-orang yang sudah tua, yang berumur kira-kira sekitar umur 67 tahun keatas. Sementara pada kalangan orang dewasa dan remaja mereka cenderung menggunakan tingkatan yang paling rendah yaitu ngoko.