Fungsi Ganda Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Tanjung Pati Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Pembinaan terhadap Warga Binaan

Penelitan ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti dalam melihat warga binaan yang terdapat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Tanjung Pati Kabupaten Lima Puluh Kota yang terdiri dari anak didik dan narapidana perempuan dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan fungsi ganda Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II B Tanjung Pati dalam pembinaan terhadap warga binaan dan kendala yang dialami oleh LPKA dalam menjalankan fungsi yang bersifat ganda tersebut. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Talcott Parsons yaitu teori struktural fungsional. Parsons mengatakan bahwa setiap masyarakat dapat mempertahankan kehidupannya jika masyarakat menjalankan empat fungsi yaitu: 1) fungsi adaptasi, 2) fungsi mencapai tujuan, 3) fungsi integrasi sistem dan 4) fungsi mempertahankan pola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah informan sebanyak 18 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi LPKA Kelas II B Tanjung pati yang terdiri dari: 1) fungsi melakukan pembinaan terhadap narapidana, 2) fungsi melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib, 3) fungsi melakukan penahanan, tempat tersangka/terdakwa selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan. LPKA Kelas II B Tanjung Pati mengalami beberapa kendala dalam melaksanakan fungsinya yaitu: 1) kurangnya pegawai sehingga menyebabkan terjadinya tugas ganda, 2) kurangnya tenaga instruktur untuk menjalankan pembinaan dan 3) kurangnya tenaga medis (tenaga kesehatan).