Pergeseran Budaya Minangkabau dalam Novel Persiden Karya Wisran Hadi

Yani, Nining Syafputri Handa (2015) Pergeseran Budaya Minangkabau dalam Novel Persiden Karya Wisran Hadi. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_NINING_SYAFPUTRI_HANDA_YANI_1100923_5803_2015.pdf] Text
B1_2_NINING_SYAFPUTRI_HANDA_YANI_1100923_5803_2015.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan unsur penokohan dalam novel Persiden karya Wisran Hadi. (2) Mendeskripsikan pergeseran budaya Minangkabau tentang pewarisan di Minangkabau dalam novel Persiden karya
Wisran Hadi. (3) Mendeskripsikan pergeseran budaya Minangkabau tentang kekerabatan di Minangkabau dalam novel Persiden karya Wisran Hadi, dan (4) mendeskripsikan pergeseran budaya Minangkabau tentang perkawinan di
Minangkabau dalam novel Persiden karya Wisran Hadi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kalimat atau rangkaian kalimat yang mencerminkan pergeseran budaya Minangkabau yang ditelusuri dari tuturan
narator, tuturan tokoh, dan tindakan tokoh yang dapat dirumuskan sebagai data pergeseran budaya Minangkabau dalam pewarisan, kekerabatan, dan perkawinan.Sumber data penelitian ini adalah novel Persiden karya Wisran Hadi.
Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama membaca dan memahami novel Persiden karya Wisran Hadi. Tahap kedua menetapkan tokoh utama dan tokoh pendamping dalam novel Persiden karya Wisran Hadi.
Tahap ketiga menginventarisasi data yang memiliki hubungan terhadap pergeseran budaya Minangkabau yang terdapat dalam novel Persiden karya Wisran Hadi. Teknik pengabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) unsur penokohan dalam novel
Persiden karya Wisran Hadi. Hasil ini berdasarkan identifikasi tokoh utama dan tokoh pendamping, yaitu (a) menyita sebagian waktu penceritaan, (b) terlibat
dengan hampir seluruh tokoh cerita, (c) mendominasi dan menjadi pusat masalah atau cerita. (2) berdasarkan pewarisan, harta warisan tidak dirawat dengan baik
dan di gadaikan demi kepentingan pribadi. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan adat di Minangkabau yaitu setiap harta pusaka di rawat dan dijaga agar tetap utuh
dan tidak boleh digadaikan tanpa persetujuan seluruh kaum. (3) Berdasarkan kekerabatan, hubungan antara mamak dan kemenakan tidak begitu dekat sedangkan adat Minangkabau mengatakan bahwa hubungan antara mamak dan
kemenakan seharusnya memiliki hubungan yang erat. (4) Berdasarkan perkawinan, terjadi perkawinan sesuku yang selama ini tidak diperbolehkan oleh adat Minangkabau.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sri Yulianti S.IP
Date Deposited: 24 Apr 2025 06:55
Last Modified: 24 Apr 2025 06:55
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/7754

Actions (login required)

View Item
View Item