Internalisasi Nilai-nilai ASWAJA pada Organisasi Gerakan Pemuda Ansor di Kota Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak dari keanggotaan Gerakan Pemuda Ansor di Kota Padang yang tidak memiliki latar belakang aliran Nahdlatul Ulama atau ASWAJA, padahal organisasi GP Ansor sendiri adalah sebuah badan otonom dari NU dan merupakan memiliki paham kuat tentang aliran ASWAJA. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan internalisasi nilainilai ASWAJA pada Organisasi GP Ansor di Kota Padang. Penelitian ini dianalisis dengan teori Peter L Berger tentang konstruksi realitas atau konstruksi kenyataan sosial. Berger berpandangan bahwa kenyataan itu dibangun secara sosial dalam pengertian individu-individu dalam masyarakat yang telah membangun masyarakat. Maka pengalaman individu tidak dapat terpisah dengan masyarakat. Manusia sebagai pencipta kenyataan sosial memulai 3 momen diakletis (1) eksternalisasi yaitu bentuk ekpresi diri untuk menguatkan eksistensi individu dalam masyarakat seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukan GP Ansor dilingkungan masyarakat, (2) objektivitas yaitu hasil yang telah dicapai GP Ansor dalam tujuannya, (3) internalisasi yang merupakan penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus instrinsik. Pemilihan informan secara purposive sampling sebanyak 20 orang yang terdiri atas pengurus dan anggota GP Ansor di Kota Padang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi aktif, wawancara dan dokumentasi, dianalisis memakai interactive models yang dipopulerkan oleh Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data dan penarikan Kesimpulan). Dalam penelitian ini terdapat empat nilai-nilai ASWAJA yang dimiliki oleh organisasi GP Ansor yaitu (1) nilai tawassuth yaitu bermakna ditengahtengah atau tidak berpihak (2) nilai tawazun yaitu menjaga keseimbangan dan keselarasan (3) nilai tasamuh yaitu bersifat toleransi terhadap perbedaan pandangan (4) nilai I’tidal yaitu sifat adil, tegak lurus atau menempatkan sesuatu pada tempatnya. Penerapan nilai-nilai ASWAJA pada organisasi GP Ansor di Kota Padang maka dilakukan (a) pelatihan kepemimpinan dasar (PKD) (b) kegiatan majelis Zikir dan Shalawatan (c) Kegiatan Peduli Umat (d) Diskusi Kerukunan Umat.