Kesantunan Tindak Tutur Bertanya Pembawa acara Indonesia Lawyers Club di Stasiun Televisi TV ONE

Ramadhani, Nia Elsa (2018) Kesantunan Tindak Tutur Bertanya Pembawa acara Indonesia Lawyers Club di Stasiun Televisi TV ONE. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_NIA_ELSA_RAMADHANI_14017063_4018_2018.pdf] Text
B1_2_NIA_ELSA_RAMADHANI_14017063_4018_2018.pdf

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) realisasi prinsip kesantunan oleh pembawa acara Indonesian Lawyers Club di stasiun televisi TV ONE dalam tindak tutur bertanya, dan (2) konteks penggunaan prinsip kesantunan dalam tindak tutur bertanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa tuturan bertanya yang dilakukan oleh
pembawa acara Indonesia Lawyers Club yang tayang selama bulan Maret 2016.Sumber data penelitian ini berupa video acara ILC episode Maret 2016 yang sudah di download di media sosial youtube. Proses analisis data dilakukan dengan
4 langkah, yaitu. (1) mentranskripsikan data-data hasil rekaman video ILC yang sudah di download, (2) mengidentifikasi data-data berupa tuturan bertanya, (3)
mengklasifikasikan data yang merealisasikan maksim-maksim prinsip kesantunan, dan (4) mendeskripsikan konteks penggunaan prinsip kesantunan dalam tindak
tutur bertanya. Berdasarkan hasil analisis data didapat dua temuan penelitian. Pertama,prinsip kesantunan yang direalisasikan oleh pembawa acara ILC selama bulan
Maret 2016, ditemukan penggunaan 4 maksim, yaitu (a) maksim kearifan 38 data,(b) maksim pujian 11 data, (c) maksim kecocokan 8 data, dan (d) maksim kesimpatian 33 data. Kedua, konteks penggunaan prinsip kesantunan dalam tindak
tutur bertanya kepada (a) petutur lebih tinggi kedudukannya dan belum akrab cenderung digunakan maksim kearifan, (b) petutur lebih tinggi kedudukannya dan akrab cenderung digunakan maksim kearifan, (c) petutur sama kedudukannya dan
belum akrab cenderung digunakan maksim kearifan, dan (d) petutur lebih rendah kedudukannya dan belum akrab cenderung digunakan maksim kesimpatian. Jadi,dapat disimpulkan pertama, realisasi prinsip kesantunan yang paling sering
direalisasikan oleh pembawa acara ILC dalam tindak tutur bertanya adalah maksim kearifan yang cenderung digunakan dalam konteks petutur lebih rendah kedudukannya dan belum akrab, kedua pembawa acara tidak merealisasikan
maksim kedermawanan dan maksim kerendahan karena pembawa acara tidak ingin memperlihatkan kelemahannya di depan umum sebagai orang yang dipercaya membawakan acara. Dengan demikian, dapat disimpulkan, pembawa acara sudah santun dalam membawakan acara ILC, karena pembawa acara
dominan merealisasikan maksim kearifan dengan memaksimalkan keuntungan orang lain.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Sri Yulianti S.IP
Date Deposited: 23 Apr 2025 10:21
Last Modified: 23 Apr 2025 10:21
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/7421

Actions (login required)

View Item
View Item