Perilaku Sosial Anak Tunagrahita Sedang (Studi Kasus Pada Anak Tunagrahita Sedang Kelas D.III/C1 di SLB YAPPAT Lubuk Sikaping)

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemuinya dua anak tunagrahita sedang kelas D.III/C1 yang mempunyai perilaku sosial yang maladaptif.Dengan perilaku tersebut, teman sebayanya banyak yang tidak suka berteman dengannya. Oleh sebab itu pada penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan bentuk prilaku sosial yang ditunjukkan anak tunagrahita sedang kelas D.III/C1; 2) Memaparkan usaha yang dilakukan dalam memodifikasi prilaku anak tunagrahita kelas D.III/C1 pada perilaku yang diinginkan dan 3) Menjelaskan kendala yang dihadapi dalam memodifikasi perilaku anak tunagrahita kelas D.III/C1 SLB YAPPAT Lubuk Sikaping. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan kunci penelitian ini adalah orang yang terlibat langsung dalam perilaku anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Data bersumber dari hasil observasi dan wawancara. Kemudian dianalisis secara kualitatif.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk prilaku sosial yang ditunjukkan anak tunagrahita sedang kelas D.III/C1 diantaranya: Egoisi, suka berbuat kerusakan, tidak mau dilarang, tidak mau diam, pendendam, pendiam, suka jajan, mudah bosan. 2) Kendala yang dihadapi: kurang ada waktu untuk anak, kurang memahami kekurangan anak, terlalu menuruti kemauan anak dan kurang tegas terhadap prilaku yang kurang baik dari anak. 2) Usaha memodifikasi prilaku anak tunagrahita: Memberikan pemahaman pada anak, mengawasi gerak gerik anak, di kurung dalam kamar, dimarahi, memberi nasehat, memberikan mainan kesukaan, memberikan reward. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku anak yang maladaptif masih dapat dimodifikasi dengan melibatkan semua pihak di lingkungan sosial anak yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Disarankan agar semua lingkungan anak dapat berperan dalam menangani perilaku anak tunagrahita sedang tersebut.