Majelis Ulama Nagari Andaleh (MUNA) : Studi tentang Peran MUNA dalam Kehidupan Beragama Masyarakat Nagari Andaleh 1963-2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran MUNA yaitu suatu lembaga agama yang mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan beragama masyarakat di Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota. MUNA berperan sangat besar dalam menumbuhkan karakter
masyarakat yang mengerti dan peduli agama di Nagari Andaleh, sehingga keberadaan MUNA mampu menghidupkan falsafah Minangkabau “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan menggunakan kaidah penelitian sejarah melalui beberapa tahap yakni: (1) Heruistik yaitu mengumpulkan data, melalui sumber tertulis dan lisan. Data primer berupa dokumen-dokumen yang didapat dari kantor MUNA dan data sekunder didapat
melalui studi kepustakaan. Sementara itu sumber lisan berasal dari hasil wawancara (2) Kritik Sumber, yaitu pengujian dan seleksi terhadap data yang dikumpulkan untuk melihat tingkat keaslian/autentitas data (3) Interpretasi data,yaitu mengklasifikasikan dan mengurutkan serta merangkai data yang dikritik agar dapat direkonstruksi dalam bentuk cerita; dan (4) Historiografi yaitu penyajian hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh beberapa temuan yaitu: pertama berdirinya MUNA diklasifikasikan menjadi dua faktor,
yaitu latar belakang yang merupakan faktor subjektif dan faktor objektif, yang masih dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor intern (Andaleh) dan faktor ekstern (luar Andaleh). Faktor subjektif adalah pemahaman para pendiri Majelis Ulama
Nagari Andaleh tentang agama Islam, yang merupakan faktor utama pendirian MUNA, dimana pelaksanaan ajaran Islam di Andaleh masih banyak yang belum sesuai dengan tuntutan yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. Faktor objektif dilatar belakangi oleh keadaan dan kenyataan sosial budaya, baik yang ada dalam nagari Andaleh maupun di luar Andaleh. Faktor objektif intern dipengaruhi oleh keadaan Islam di Indonesia pada abad dua puluh yaitu kemiskinan dan kebodohan, disamping itu dalam bidang keagamaan bid’ah,
khurafat, syiri’ dan takhayul yang merajalela. MUNA mempunyai ruang lingkup agar ajaran agama Islam dapat terlaksana yaitu : (1) Aqidah, (2) Akhlak, (3)Ibadah, (4) Mu’amalah Duniawiyah, (5) Kesejahteraan Anggota. Untuk mencapai tujuan yang telah diutarakan di atas maka MUNA mempunyai program kerja sebagai berikut: dalam bidang pendidikan, organisasi dakwah, kesejahteraan anggota, pengkaderan, dan dana. Struktur organisasinya terdiri dari Majelis Syuro,harian dan seksi-seksi dalam MUNA.