Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Abacaga Bagi Anak Lambat Belajar (Single Subject Research Kelas III di SDN 19 Kapalo Koto Padang)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang peneliti temukan di SDN 19 Kapalo Koto Padang, seorang anak lambat belajar kelas III. Yang mengalami masalah dalam membaca permulaan. Kemampuan anak masih sangat
rendah, anak belum bisa untuk membaca suku kata menjadi kata yang diawali huruf konsonan (b, d, g, p, q, r). Berdasarkan hal ini maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui metode abacaga
bagi anak lambat belajar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitan eksperimen dengan metode Single Subject Research (SSR), dengan disain A-B dan teknik analisis datanya
menggunakan analisis visual grafik. Subjek penelitian adalah anak lambat belajar kelas III. Penilaian dalam penelitian ini yaitu dengan pencatatan data jumlah suku kata dan kata yang diawali huruf konsonan (b, d, g, p, q, r) yang dibaca benar oleh anak. Pengukuran variabelnya dengan menggunakan persentase berapa jumlah suku kata yang dapat dibaca anak menjadi kata yang diawali dengan huruf konsonan (b, d, g, p, q, r) yang dapat dibaca anak dari target yang telah
ditentukan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, kemampuan anak lambat belajar dalam membaca permulaan meningkat. Pada awal kondisi baseline (A) yang dilakukan sebanyak enam kali tes, maka persentase yang diperoleh oleh anak
adalah 10%, 13%, 13%, 13%, 17%, dan 17%, terlihat kemampuan anak masih rendah. Pada kondisi intervensi yang dilakukan sebanyak sepuluh kali tes dengan memberikan perlakuan metode abacaga, maka persentase yang diperoleh oleh anak pada kondisi intervensi adalah 50%, 53%, 57%, 60%, 70%, 80%, 93%,
100%, 100%, dan 100%, ini membuktikan kemampuan anak semakin membaik.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan metode abacaga dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak lambat belajar kelas
III. di SDN 19 Kapalo Koto Padang. Peneliti menyarankan pada guru hendaknya dapat menggunakan metode abacaga untuk belajar membaca permulaan.