Kekerabatan Bahasa Batak Mandailing di Kampung Sungai Manis Kecamatan Rao dan Bahasa Batak Angkola (Tapanuli) di Kampung Tanjung Aro II Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan persentase tingkat kekerabatan antara bahasa Batak Mandailing di Kampung Sungai Manis Kecamatan Rao dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli) di Kampung Tanjung Aro II Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman, (2) menentukan lama waktu pisah antara bahasa Batak Mandailing di Kampung Sungai Manis Kecamatan Rao dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli) di Kampung Tanjung Aro II Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman, (3) dan menjelaskan korespondensi bunyi antara bahasa Batak Mandailing di Kampung Sungai Manis Kecamatan Rao dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli) di Kampung Tanjung Aro II Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan bidang kajian historis komparatif. Data dan sumber penelitian ini adalah seluruh tuturan narasumber berupa 200 glos kosakata dasar Swadesh dalam bahasa Batak Mandailing dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap dan teknik pengumpulan datanya adalah (1) teknik pancing, (2) teknik cakap semuka, (3) teknik rekam, dan (4) teknik catat (transkripsi data). Teknik pengabsahan data yang digunakan adalah dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Leksikostatistik dan teknik Glotokronologi dengan menggunakan rumus Crowley. Berdasarkan pembahasan hasil analisis dihasilkan tiga kesimpulan penelitian.Pertama, persentase tingkat kekerabatan antara bahasa Batak Mandailing di Kampung Sungai Manis Kecamatan Rao dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli) di Kampung Tanjung Aro II Kecamatan Padang Gelugur Kabupaten Pasaman yaitu 71%. Kedua, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan persentase tingkat kekerabatannya dapat diketahui bahwa lama waktu pisah kedua bahasa tersebut adalah 788 tahun yang lalu terhitung dari tahun 2022. Ketiga, korespondensi bunyi antara kedua bahasa tersebut dapat di lihat dalam kesamaan bentuk sejumlah 98 kosakata, korespondensi bunyi yang terbagi atas, (1) penggantian bunyi/fonem sejumlah 10 kosakata, (2) pengurangan bunyi/fonem sejumlah 16 kosakata, dan (3) penambahan bunyi/fonem sejumlah 18 kosakata. Jadi, total kosakata yang berkerabat sebanyak 142 kosakata, dan kosakata tidak bererabat sebanyak 58 kosakata. Bahasa Batak Mandailing dan bahasa Batak Angkola (Tapanuli) termasuk ke dalam bahasa dari satu sub keluarga.