PO. Safa Marwa: Studi Tentang Angkutan Umum di Sungai Penuh (1985-2015)

Skripsi ini mengkaji mengenai PO. Safa Marwa sebagai Angkutan Umum di Sungai Penuh (1985-2015). Kemunculan PO. Safa Marwa pada saat itu dilatari dengan kebutuhan masyarakat Kerinci untuk keluar daerah dalam melakukan
aktivitas pendidikan, perdagangan maupun hal lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses munculnya PO. Safa Marwa sebagai angkutan umum di Sungai Penuh, perkembangan dan strategi yang dikembangkan oleh PO. Safa Marwa dalam menjalankan perusahaan angkutan umum sejak tahun 1985 hingga 2015.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah dengan melakukan empat tahap, yaitu: (1) Heuristik yaitu mencari dan mengumpulkan data melalui sumber primer dan sumber sekunder. (2)Kritik Sumber yaitu melakukan pengujian terhadap data yang diperoleh. (3)
Interpretasi data yaitu penafsiran yang berkaitan dengan fakta sejarah. (4)Historiografi yaitu pengujian hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Data yang diperoleh dari sumber tertulis dan lisan. Sumber tertulis dilakukan melalui studi pustaka berupa buku dan arsip. Sumber lisan diperoleh melalui wawancara dengan Pemilik PO. Safa Marwa, para sopir, Penumpang dan pemerintah dalam hal ini dengan pegawai pada Dinas Peruhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa PO. Safa Marwa adalah salah satu angkutan umum di Sungai Penuh, PO. Safa Marwa merupakan Perusahaan
Oto yang dikelola oleh keluarga H. Kaharuddin serta angkutan yang dioperasikan antar kabupaten, antar desa dan antar provinsi. Pada awal pengoperasian armada PO. Safa Marwa memiliki 5 unit armada dengan trayeknya Sungai Penuh, Padang
dan Jambi. Perkembangan PO. Safa Marwa ditandai dengan penambahan armada serta pelayanan yang berbeda pada setiap periode. Pada tahun 2005 PO. Safa Marwa sudah mampu memperluas trayeknya yaitu Sungai Penuh, Padang, Jambi,
Bangko, Bengkulu dan Muara Bungo. Pada periode 2006 PO. Safa Marwa menambahkan trayek ke Jakarta dan tidak berjalan lama, hanya berjalan 4 tahun karena kurangnya penumpang yang berangkat ke Jakarta. Tahun 2015, jumlah armada Safa Marwa yaitu 81 unit dengan trayeknya Bangko, Sarolangun, Muara
Bungo, Muara Tembesi, Jambi, Padang, Bengkulu, Dumai, Padang, dan Painan.Perkembangan PO. Safa Marwa sebagai sarana transportasi tidak terlepas dari strategi yang digunakan.