W.S Rendra dan Kritik Terhadap Hegemoni Pemerintahan Orde Baru

Penelitian ini merupakan studi pemikiran tentang kritik W.S Rendra terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru yang merupakan satu dekade dalam pemerintahan di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Suharto, dengan permasalahan bahwa kritik yang dilontarkan Rendra terhadap pemerintahan Orde
Baru bukan hanya mencerminkan keadaan pada masa itu tetapi juga untuk mengkritisi jalannya pemerintahan sehingga penelitian ini ingin menjawab pertanyaan, “Bagaimana kritik W.S Rendra terhadap hegemoni Pemerintahan Orde Baru?.” Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kritik W.S Rendra terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru dan diharapkan menjadi masukan terhadap pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang kegiatannya terdiri dari, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pada proses heuristik, penulis lakukan dengan mencari sumber primer, karya W.S Rendra dan sekunder, mengenai Orde Baru di berbagai perpustakaan, guna
memperkuat data penulis lakukan wawancara dengan beberapa orang terdekat Rendra. Lalu pada kritik sumber, penulis melakukan dengan 2 langkah, kritik eksternal dan kritik internal. Pada tahap analisa dan interpretasi, penulis
menghubungkan kritik sosial Rendra yang mengkritisi hegemoni Orde Baru dengan kebijakan yang dibuat dan kenyataannya pada saat itu. Lalu pada proses historiografi yaitu tahap terakhir dalam penelitian, penulis menyajikan hasil
penelitian dengan 4 bab, pendahuluan, biografi Rendra, kritik W.S Rendra Terhadap Hegemoni Pemerintahan Orde Baru, dan penutup. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kritik Rendra terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru cenderung kepada 3 tema besar, yaitu pendidikan, politik, dan ekonomi. Dalam mengkritisi ketiga tema tersebut, Rendra
menyoroti masalah yang lebih dalam, seperti dibidang pendidikan, melalui 5 puisi, Sajak Gadis dan Majikan, Sajak Seonggok Jagung, Sajak Anak Muda, Sajak Sebatang Lisong dan Sajak Tahun Baru 1990, Rendra terlihat cenderung
mengkritisi sistem pendidikan. Dibidang politik, melalui 5 puisi, Hak Oposisi,Sajak Sebatang Lisong, Sajak Mata-mata, Aku Tulis Pamflet Ini, dan Sajak Orang Kepanasan, terlihat kecenderungan Rendra mengkritisi hegemoni pemerintahan
Orde Baru dibidang kebebasan berdemokrasi, sedangkan dibidang ekonomi, Rendra cenderung mengkritisi tentang kesenjangan desa dan kota yang diakibatkan sifat hegemoni pemerintahan pada saat itu, yang terlihat dari 4 puisi
yang berjudul Sajak Burung-burung Kondor, Sajak Sebotol Bir, Orang-orang Miskin, dan Sajak Tahun Baru 1990.