Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Berpola S P O melalui Media SMS Handphone bagi Anak Tunarungu Kelas Dasar V (Penelitian Tindakan Kelas di SLB Amal Bhakti Sicincin)

Latar belakang penelitian ini berawal dari ditemukannya dua orang siswa tunarungu di kelas lima, dimana siswa kurang mampu menulis kalimat berpola SPO, yaitu kurang tepat meletakkan unsur subjek, predikat dan objek, sehingga mengurangi arti yang sesungguhnya. Selama ini guru menggunakan media pena dan buku, papan tulis, kartu kata dan kartu kalimat, siswa tidak bisa juga merangkai kata menjadi kalimat. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menulis kalimat berpola SPO pada anak tunarungu (LW dan WP) kelas DV di SLB Amal Bhakti Sicincin. Anak tunarungu terhambat dalam berkomunikasi karena mengalami kelainan fungsi pendengaran, minim kosa kata sehingga dalam penyampaian dan menerima informasi juga mengalami kesulitan termasuk dalam menulis kalimat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dicari solusinya yang tepat yaitu menggunakan media SMS Handphone, pemilihan media ini dirasa tepat untuk pembelajaran menulis kalimat berpola SPO. Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah dua orang siswa yang berinisial LW dan WP, variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat, alur penelitian menggunakan tindakan kualitatif yang digambarkan dengan kata-kata terhadap media SMS Handphone, kuantitatif terhadap data menulis kalimat SPO yang ditulis anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama siklus I yang dilaksanakan empat kali pertemuan, dalam proses pembelajaran yang dimulai dari cara mencari menu pesan dan langkah-langkah menulis pesan singkat melalui media SMS Handphone, mengirim dan menerima pesan singkat, menuliskan letak subjek, predikat dan objek pada posisi yang tepat, sampai menyelesaikan latihan kalimat berpola SPO. Peneliti dan kolabolator melihat berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa di akhir siklus I dapat dibandingkan bahwa LW sebelum diberi tindakan mendapat nilai 20, setelah diberi tindakan I mendapatkan nilai 45, sedangkan WP sebelum diberi tindakan mendapatkan nilai 10, setelah diberi tindakan mendapatkan nilai 40. Dilanjutkan pada siklus ke II dengan proses pembelajaran menulis kalimat yang berpola SPO yang lebih optimal lagi melalui media SMS Handphone, ternyata dari hasil observasi anak sangat antusias dalam belajar menulis kalimat, terbukti dari hasil yang dicapai oleh anak pada siklus ke II mengalami peningkatan yang berarti, dimana LW pada siklus I mendapatkan nilai 45, pada siklus ke II nilai rata-ratanya mendapat 80, WP pada siklus I mendapat nilai 40, dan pada siklus II mendapat nilai 75. Dari hasil yang diperoleh dalam penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa ternyata media SMS Handphone dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat berpola SPO pada anak tunarungu kelas DV di SLB Amal Bhakti Sicincin. Untuk itu dapat disarankan kepada sekolah, guru dan peneliti berikutnya untuk dapat menggunakan media SMS Handphone dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat pada anak tunarungu.