Dampak Kebijakan Pemerintah mengenai Konversi Minyak Tanah ke Gas terhadap Masyarakat Miskin di Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman

Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di Desa Batangkabung Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman bahwasanya penulis menemukan adanya permasalahan dalam implementasi kebijakan ini seperti kompor gas yang diberikan banyak yang tidak bagus kualitasnya. Sedangkan dari dampak sosialnya seperti terciptanya lapangan pekerjaan yang baru bagi sejumlah masyarakat sebagai fasilitator dan penjual tabung gas elpiji. Dan dari segi dampak ekonominya beberapa masyarakat miskin merasakan kompor gas lebih hemat daripada kompor minyak tanah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik puposive sampling. Informan penelitian dengan teknik purposive sampling terdiri dari staf atau kasi sosial kantor camat dan kantor kepala desa, tokoh-tokoh masyarakat, penjual tabung gas dan masyarakat miskin. Jenis data terdiri dari data primer dan sekunder, dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman melalui reduksi data, penyajian data, interprestasi data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan konversi minyak tanah ke gas di kecamatan pariaman timur kota pariaman berjalan dengan baik walaupun masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut terlihat dalam faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kebijakan yang terdiri dari 4 aspek yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Keempat aspek tersbut belum berjalan dengan optimal. Seperti komunikasi antara pihak terkait kurang baik serta transparansi dan koordinasi dilingkup kota pariaman yang belum berjalan dengan baik karena kebijakan ini cenderung tergesa-gesa berdasarkan keterangan dari informan yang terpercaya. Adapun dampak dari kebijakan konversi minyak tanah ke gas terhadap masyarakat miskin di lokasi penelitian menunjukkan dari segi dampak ekonomi, masyarakat miskin yang menggunakan kompor gas merasakan dan mengakui bahwa pemakaian gas sebagai bahan bakar untuk memasak jauh lebih irit dan dirasakan cukup meringankan beban ekonomi mereka.Sedangkan dari segi dampak sosial, dengan adanya kebijakan konversi minyak tanah ke gas ini terciptanya lapangan pekerjaan dan usaha yang baru bagi masyarakat terutama masyarakat miskin dan pengangguran yaitu sebagai fasilitator dan penjual tabung gas. Semoga kedepannya, kebijakan dibidang energi ini lebih baik lagi dalam implementasinya sehingga masyarakat miskin dapat merasakan dampak positif dari kebijakan tersebut baik itu dari aspek sosial, ekonomi maupun dari aspek lainnya.