Motivasi Kerja dalam Membuat Kripik Balado Melalui Bantuan Tutor Sebaya pada Anak Tuna Grahita Ringan Kelas V SDLB Painan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang nampak dilapangan yaitu empat anak Tunagrahita Ringan yang sedang belajar keterampilan membuat kripik balado dengan bahan singkong masih banyak mengalami kendala . Dari empat siswa yang mengikuti hanya dua siswa yang dinyatakan mampu tuntas dalam membuat kripik balado dengan menggunakan 21 proses pembuatan..Dua siswa tersebut peneliti angkat menjadi teman sebaya untuk membantu dua siswa lagi agar keempat siswa yang diteliti trampil dalam membuat kripik balado. Penelitian ini diangkat dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research ) yang dilakukan dengan berkolaborasi dengan teman sejawat. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, dan tes , kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif Hasil penelitian menunjukan bahwa bantuan teman sebaya dalam pembuatan keripik balado melalui dua siklus. Masing-masing ada 5 untuk siklus I dan empat untuk siklus II yang diawali dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir menunjukan keberhasilan yang baik. Hasil asesmen ( tes awal ) kemampuan WS (33,3%),FD (19%) MY ( 19%) dan YS ( 4,7% ).Siklus I WS mendapat hasil (81%),FD ( 77% ), MY (51,4% ) dan YS mendapat nilai ( 38,1% ). Pada siklus II WS mendapat nilai (100% ),FD mendapat nilai ( 94% ), MY mendapat nilai ( 89,3% ) dan YS mndapat nilai ( 80% ) Ini menunjukan adanya peningkatan dan keberhasilan setelah diadakan perbaikan dan peran serta teman sebaya dalam membantu membuat keripik balado.Maka disarankan kepada para guru dalam mengajarkan keterampilan bagi anak Tunagrahita Ringan lebih baik dilibatkanlah siswa yang mampu/tuntas untuk membantu temannya yang belum tuntas ( Tutor sebaya ), agar anak Tunagrahita ringan mampu mandiri baik dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat, serta dapat hidup layak dengan ekonomi yang baik berkat memiliki keterampilan yang dapat menjamin masa depan mereka