Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Role Playing dengan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas V SDN 21 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa menjadi pasif dan kurangnya kemampuan berfikir kritis siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran masih kurang memberikan makna atau kesan tersendiri bagi siswa. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakanlah metode role playing dan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan dari penggunaan metode role playing dengan metode diskusi pada mata pelajaran PKn di kelas V SDN 21 Pulau Punjung. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis quasy experiment. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SDN 21 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya yang berjumlah 53 orang yang terdiri dari 2 kelas dan teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling, yaitu kelas V.A berjumlah 27 orang dan V.B berjumlah 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berupa soal objektif sebanyak 40 butir soal, alat pengumpulan data berupa lembaran tes dan lembaran jawaban. Kemudian data diolah dengan uji perbedaan (t-test). Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata–rata kelompok eksperimen I yang menggunakan metode role playing 73,33 dan SD 42,54 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen II 78,46 dan SD 47,12. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh t hitung 2,7339 sedangkan t tabel 2,021 pada taraf kepercayaan 0,05, sehingga t hitung > t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode role playing dan metode diskusi pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) di kelas V SDN 21 Pulau Punjung Kab. Dharmasraya.