Maanta Juadah dalam Adat perkawinan Minangkabau di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Maanta Juadah dalam Adat Perkawinan Minangkabau di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu kajian budaya adat perkawinan Minangkabau.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang (1) jenis dan pembuatan juadah dalam perkawinan adat Minangkabau di Kecamatan Batang Anai (2) prosesi maanta juadah dalam perkawinan adat Minangkabau di Kecamatan Batang Anai (3) nilai filosofi dari tradisi maanta juadah dalam adat perkawinan Minangkabau di Kecamatan Batang Anai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dari sejumlah informan yang terdiri dari para pembuat juadah, penghulu, bundo kanduang, dan masyarakat yang paham akan maanta juadah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian, atau penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini, adalah sebagai berikut ini (1). juadah adalah makanan spesial berupa kue-kue adat dan terbuat dari beras ketan yang terdiri dari tujuh jenis makanan yaitu: kanji, wajik, kue aluo, kipang, jalabio, tukua (rambuik- rambuik), pinyaram”. Disusun secara bertingkat dalam suatu wadah yang sudah ditentukan. Juadah ini menjadi sebuah hantaran perkawinan adat Minangkabau di Batang Anai. (2). Prosesi maanta juadah di lakukan pada waktu manjalang mintuo setelah selesai pesta di rumah pengantin perempuan dan pada saat pesta di rumah pengantin laki-laki. (3). nilai filosofi yang terkandung dalam maanta Juadah adalah (a) nilai Gotong royong, (b) nilai kebersamaan dan kekeluargaan, (c) nilai silaturrahmi. Tradisi ini masih terus di laksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat Batang Anai walaupun saat ini sudah memasuki era modernisasi