Kontribusi Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Jump Smash Bulutangkis ( Studi Korelasi pada Mahasiswa FIK UNP)

Dalam perkuliahan Bulutangkis Pendalaman para mahasiswa masih banyak melakukan jump smash yang kurang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil pertandingan yang kurang memuaskan dan pukulan-pukulan jump smash yang mengambang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai terhadap jump smash. Jenis penelitiannya adalah korelasional (corelation research). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Kepelatihan
Olahraga yang mengambil mata kuliah Bulutangkis Pendalaman semester JanuariJuni 2012 yang berjumlah 29 orang.Penarikan
sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur daya ledak otot lengan adalah
tes lempar bola medicine, untuk daya ledak otot tungkai adalah vertical jump test, sedangkan kemampuan jump smash
diukur dengan tes kemampuan jump smash bulutangkis.
Data dianalisis dengan rumus regresi dan korelasi baik tunggal maupun ganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Daya ledak otot lengan berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan jumpsmash bulutangkis (F = 8.35>4.21), sedangkan besar kontribusi yang diperoleh adalah 23.61%. (2) Daya
ledak otot tungkai berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan jump smash bulutangkis (Fhitung> F = 7.21>4.21), sedangkan besar kontribusi yang diperoleh adalah 21.07%. (3) Daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai
secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kemampuan jump smash bulutangkis (F hitung > F tabel = 9.86>3.37), sedangkan besar kontribusi yang diperoleh adalah 43.16%. Sehubungan dengan temuan ini beberapa upaya
disarankan pada atlet dan pengamat yang ingin fokus di cabang bulutangkis untuk tidak mengabaikan daya ledak otot lengan dan tungkai dalam upaya mencapai permainan dengan hasil yang sempurna. tabel hitung > F tabel