Emosi Tokoh Utama dalam Novel Lelaki Harimau Karya Eka Kurniawan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk-bentuk klasifikasi
emosi dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan; (2) faktor penyebab
klasifikasi emosi dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan; dan (3) dampak
klasifikasi emosi dalam novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Data dalam penelitian ini berbentuk kata, frasa, klausa atau kalimat yang
berkaitan dengan permasalahan klasifikasi emosi di dalam novel. Sumber data
penelitian ini adalah novel Lelaki Harimau karya Eka Kurniawan. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: (1) membaca dan
memahami novel yang menjadi objek penelitian; (2) melakukan studi kepustakaan
yang berhubungan dengan masalah penelitian; (3) mengidentifikasi tokoh; (4)
menginventarisasi data ke dalam format inventarisasi. Teknik pengabsahan data
menggunakan teknik triangulasi. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan cara
mengklasifikasikan data, menginterpretasikan data, mendeskripsikan data, serta
membuat kesimpulan.
Hasil penelitian yang ditemukan, yaitu: (1) bentuk klasifikasi emosi pada
tokoh Margio meliputi konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam,
menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Sedangkan pada
tokoh Nuraeni meliputi konsep rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu,
kesedihan, kebencian, dan cinta; (2) faktor penyebab klasifikasi emosi dalam novel dari
sembilan faktor penyebab hanya di temukan tiga faktor pada dua tokoh utamanya yaitu
makhluk biologis, sikap dan tingkah laku, serta situasi dan kondisi; (3) dampak
klasifikasi emosi dalam novel dari lima dampak hanya ditemukan empat dampak pada
tokoh Margio meliputi memperkuat semangat, melemahkan semangat, terganggu
penyesuaian sosial, dan suasana emosional yang diterima individu semasa kecil.
Sedangkan pada tokoh Nuraeni ditemukan tiga dampak yang meliputi memperkuat
semangat, melemahkan semangat, dan terganggu penyesuaian sosial.