Persepsi Guru BKPBI terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama Bagi Anak dengan Gangguan Pendengaran se-Kota Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dilapangan yaitu banyaknya anak dengan gangguan pendengaran yang masih kesulitan dalam mengenali, dan mempersepsikan bunyi, dan irama yang ada disekitarnya. Sehingga anak masih kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Padahal sebagai makhluk social manusia sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Target pada penelitian ini adalah mengetahui persepsi guru mengenai pelaksanaan Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama oleh Guru BKPBI se-Kota Padang, dengan subjek yang diteliti yaitu guru SLB yang mengajar anak tunarungu. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi guru terhadap hambatan yang ditemui guru SLB saat pembelajaran BKPBI yaitu (48.75%) atau hampir sebagian disebabkan sarana prasarana yang ada. Selain itu 61%persepsi guru atau sebagian besar guru berpendapat bahwa telah menempatkan jam pelajaran BKPBI sesuai dengan acuan penempatan jam pelajaran menurut kurikulum. Sebagian besar guru (55%) belum mendapatkan pelatihan mengenai kurikulum yang digunakan untuk pembelajran BKPBI bagi anak gangguan pendengaran. Namun hampir keseluruhan (91,6%) telah melakukan modifikasi materi, media dan program sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Dengan demikian terlihat guru berpersepsi bahwa dalam pembelajaran bkpbi masih terkendala dalam kurikulum. Karena sebagian besar guru belum mendapatkan pelatihan dalam menggunakan kurikulum dalam pembelajaran BKPBI, namun guru telah melakukan modivikasi. Diharapkan dengan ini akan ada pelatihan untuk guru-guru SLB tentang kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran BKPBI.