Tradisi Serasean sebagai Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Keharmonisan Sosial pada Masyarakat di Kenagarian Sungai Duo Kabupaten Dharmasraya

Tradisi serasean merupakan tradisi lokal masyarakat transmigran di Nagari Sungai Duo Kabupaten Dharmasraya. Saat ini terjadi pergeseran eksistensi tradisi tersebut dengan gejala rendahnya partisipasi generasi pemuda dan komitmen masyarakat dalam pelaksanaan tradisi serasean. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi serasean sebagai kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi tradisi tersebut sebagai kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia di Kenagarian Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan dilakukan di Jorong Karya Budaya Timur dan Jorong Karya Budaya Barat Nagari Sungai Duo. Informan penelitian dipilih dengan metode purposive sampling, sesuai masalah dan tujuan penelitian. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan dengan teknik observasi peran serta, waawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi serasean merupakan kearifan lokal yang bertujuan mewujudkan keserasian, keharmonisan dan kegotongroyongan dalam masyarakat Jorong Karya Budaya Timur dan Jorong Karya Budaya Barat. Di dalam tradisi serasean terkandung nilai-nilai seperti nilai rela berkorban, kesopanan, religious, musyawarah dan gotong royong. Eksistensi tradisi serasean diperkuat oleh beberapa faktor seperti pandangan hidup, keyakinan, dan pekerjaan masyarakat. Selain itu, ada beberapa faktor yang mengancam eksistensi tradisi serasean, seperti kurang berperannya pihak-pihak berkompeten dan sikap konformistis pada penyimpangan. Dari penelitian ini, kepada semua pihak agar terlibat dalam pelestarian tradisi lokal yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat.