Pengaruh Penyemprotan Ecoenzyme Terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L. var. blitum rubrum) yang Dibudidayakan Secara Hidroponik

Bayam merah merupakan tanaman sayuran dari varietas blitum rubrum yang banyak dijumpai di Indonesia. Bayam merah sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain dapat dibudidayakan secara konvensional tanaman bayam merah dapat dibudidayakan secara hidroponik. Bertanam dengan hidroponik
sangat bergantung pada sumber nutrisi dari bahan kimia atau organik terlarut. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi ecoenzyme. Ecoenzyme adalah zat
organik yang dihasilkan dari fermentasi limbah sayuran, kulit buah, gula, dan air. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Februari 2022 di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan dan rumah kawat Jurusan Biologi FMIPA UNP. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari 5 perlakuan
dan 5 pengulangan dengan pengenceran ecoenzyme. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penyemprotan ecoenzyme terhadap pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L. var. blitum rubrum) yang
dibudidayakan secara hidroponik, mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah, dan berat kering. Rata-rata tanaman tertinggi
ialah pada P5 yaitu 23,8 cm, rata-rata jumlah daun terbanyak ialah P5 yaitu 13,4 helai, rata-rata daun terluas ialah pada P5 yaitu 13,42 cm i2, rata-rata berat basah
tertinggi ialah pada P5 8,86 g, rata-rata berat kering tertinggi ialah pada P5 yaitu 0,78 g.