Pengembangan Modul Bilingual Bernuansa Pendekatan Kontekstual tentang Materi Sistem Gerak untuk Siswa Kelas VIII SMP

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran di SMP salah satunya masih banyak siswa yang kurang dapat memahami kata-kata dalam bahan ajar dan tidak termotivasi dalam menggunakan atau membaca bahan ajar yang digunakan tersebut. Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah mengembangkan bahan ajar tertulis berupa modul bilingual, karena modul memungkinkan siswa belajar mandiri dan belajar sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Kenyataannya, penyampaian materi dalam modul kurang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa. Oleh karena itu, aspek kontekstual perlu diperhatikan dalam mengembangkan modul bilingual dengan menyisipkan nilai-nilai kontekstual yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman bagi siswa sebagai pengguna modul. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan modul bilingual bernuansa pendekatan kontekstual tentang materi sistem gerak untuk siswa Kelas VIII SMP, serta untuk mengetahui validitas dan praktikalitas modul yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan 3 tahap dari model 4-D, yaitu tahap define, design, dan develop. Modul bilingual bernuansa pendekatan kontekstual yang dikembangkan divalidasi oleh 2 orang dosen Jurusan Biologi FMIPA UNP dan 3 orang guru biologi Sekolah Menengah Pertama, sedangkan uji praktikalitas dilakukan kepada 1 orang guru biologi Sekolah Menengah Pertama dan 23 orang siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Padang. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penilaian validitas oleh validator, penilaian praktikalitas oleh guru, dan uji praktikalitas oleh siswa. Data dianalisis dengan analisis deskriptif menggunakan rumus persentase. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dihasilkan modul bilingual bernuansa pendekatan kontekstual tentang materi sistem gerak untuk siswa Kelas VIII SMP. Modul yang dihasilkan memperoleh nilai validitas sebesar 83% dengan kriteria valid, sedangkan nilai praktikalitas oleh siswa adalah 80% dengan kriteria praktis, dan oleh guru sebesar 92% dengan kriteria sangat praktis.