Meningkatkan Kemampuan Koordinasi Gerak Mata dan Tangan Melalui Media Timbangan Pelangi Bagi Anak Down Sindrom di SD Negeri 11 Lubuk Buaya

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang di hadapi anak down sindrom di SD Negeri 11 Lubuk Buaya Padang yang memiliki kemampuan koordinasi gerak mata dan tangan yang rendah. Hal ini terlihat ketidakmampuan anak dalam melakukan aktifitas yang melibatkan koordinasi gerak mata dan tangan contohnya dalam memasukan mute-mute kedawai, memasukkan benang kelubang jarum dan memasang tali sepatu. Mengatasi permasalahan ini maka digunakan timbangan pelangi untuk membantu anak dalam meningkatkan koordinasi gerak mata dan tangan yang lebih baik. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah Single Subject Research (SSR) yaitu penelitian yang di lakukan dalam kondisi berbeda menggunakan desain A-B. dimana kondisi A adalah Baseline yaitu kondisi kemampuan awal anak dalam koordinasi gerak mata dan tangan anak sebelum di berikan perlakuan. Sedangkan kondisi B merupakan kondisi intervensi yakni kondisi dimana anak diberikan perlakuan melalui latihan memasukkan bola-bola kekawat timbangan pelangi. Ukuran target behavior bila anak dapat memasukkan bola-bola kekawat timbangan pelangi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, kemampuan anak down sindrom x tidak dapat memasukan mute-mute kedawai. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa anak tidak mampu memasukan mute-mute kedawai dan diartikan bawa kemampuan anak masih 0%. Setelah diberikan intervensi dengan menggunakan media timbangan pelangi terlihat bahwa anak sudah bisa memasukan bola-bola kekawat timbangan pelangi dengan benar yang dimana dapat diartikan anak mampu melakukan hingga 100%. Dengan demikian hipotesis dapat di terima bahwa media timbangan pelangi dapat diterapkan untuk meningkatkan koordinasi gerak mata dan tangan bagi anak down sindrom. Disarankan kepada guru disekolah agar dapat menggunakan media timbangan pelangi untuk meningkatkan kemampuan koordinasi gerak mata dan tangan.