Tradisi Mitoni (Tujuh Bulanan) Adat Jawa Tengah di Nagari Silaut Kabupaten Pesisir Selatan

Penelitian ini dilatar belakangi karena memudarnya pemahaman masyarakat terhadap tradisi “mitoni” serta masih banyaknya masyarakat yang kurang memahami makna dan nilai dari smbol-simbol adat yang terkandung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi adat dalam pelaksanaan “mitoni”, makna dan nilai yang terkandung dalam prosesi “mitoni”, serta faktor yang mempengaruhi perubahan tradisi “mitoni” di Nagari Silaut Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif. Informan penelitian adalah Dukun Bayi, Tokoh Masyarakat Jawa, Generasi Muda Jawa, dan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam prosesi “mitoni” tersebut. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data dilakukan melalui Teknik ketekunan pengamatan, Member check, dan Triangulasi. Dan Teknik analisis data dilakukan beberapa tahap dimulai dari Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan suatu tradisi pada masyarakat Jawa bagi seseorang wanita hamil yang usia kehamilannya memasuki masa tujuh bulan. Tradisi “mitoni” ini memiliki beberapa tahapan yaitu siraman, pecah telur dan ganti busana, dilaksanakan dirumah keluarga besar. Pihak-pihak yang terlibat dalam acara ini adalah keluarga besar, dukun bayi, masyarakat Nagari Silaut, dan tokoh masyarakat. Tradisi ini memiliki makna agar proses kelahirannya kelak dapat lahir dengan selamat tanpa ada rintangan apapun dan mendoakan agar diberi kesehatan bagi ibu dan bayinya. Tradisi ini juga memiliki nilai material atau nilai guna artinya kegiatan ini wajib dilakukan karena merupakan kebutuhan jasmani dan ragawi manusia, jadi merasa tenang jiwa dan raganya apabila sudah melaksanakan tradisi ini. Harapan penulis dengan adanya penelitian ini masyarakat Jawa Nagari Silaut dapat senantiasa melestarikan tradisi “mitoni” khususnya pada generasi muda Jawa, agar tradisi ini tidak hilang di kehidupan orang Jawa. Disamping itu bagi orang tua agar memberitahukan mengenai makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi “mitoni” ini.