Pengaruh Interaksi Multifaktor terhadap Motivasi Balajar Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada Perguruan Tinggi di Kota Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa gejala kecenderungan
melemahnya semangat belajar mahasiswa umumnya dan mahasiswa Program
Studi PPKn khususnya yang bakal menjadi guru PKn nantinya, sementara
tantangan berbagai gejala dekadensi etik dan moral di kalangan pelajar yang harus
mereka hadapi nantinya semakin berat. Untuk itu menarik dan penting meneliti
kondisi hulunya, yaitu tentang multifaktor yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa PPKn baik secara langsung maupun tidak langsung. Itulah yang
menjadi tujuan penelitian ini, yaitu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode survey cross sectional. Untuk itu, dari populasi 499 orang,
ditetapkan sampel 217 orang (43,5) dengan teknik Proportional Stratified
Random Sampling (PSRS). Pengumpulan data digunakan angket yang
sebelumnya telah dilakukan uji instrument, sedangkan analisis data digunakan
analisis jalur dengan statistik regresi dan ANOVA melalui IBM SPSS 20.
Dari analisis data diperoleh kesimpulan: 1) Terdapat pengaruh positif secara
parsial maupun kolektif/simultan, dan secara langsung maupun tidak langsung
dari keempat variabel independen yaitu Harapan Masa Depan (X1), Kompetensi
Dosen (X2), Kondisi Diri Mahasiswa (X3), dan Lingkungan Mahasiswa (X4)
–termasuk variabel antara Konsep Diri Mahasiswa (Y) terhadap motivasi belajar
mahasiswa (Z). 2) Pengaruh yang relatif terbesar ada pada Konsep Diri (Y;
variabel antara) yaitu 11%. (3) Secara parsial maupun simultan, pengaruh
langsung lebih besar dari pada pengaruh tidak langsung, namun kesemua dimensi
atau kategori pengaruh tersebut tetap menunjukkan relatif rendahnya koefisien
pengaruh masing-masing variabel terhadap motivasi belajar mahasiswa,
sebagaimana pada pengaruh langsung, yaitu X1= 4,96%, X2= 4,30%, X3= 7,02%,
X4= 4,77%, dan Y= 11%, dengan total (secara kolektif) adalah 24,3%. Sejumlah
75,7% dipengaruhi oleh variabel lain.
Oleh karena itu, yang relatif lebih diperhatikan untuk meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa –selain variabel harapan masa depan, kompetensi dosen,
kondisi diri dan lingkungan mahasiswa– adalah konsep diri mahasiswa