Otoriterianisme Orde Baru Dalam Karya Wiji Thukul: Suatu Studi Historiografi

Penelitian ini dilatarbelakangi pada puisi-puisi Wiji Thukul yang banyak mengkritisi kebijakan Orde baru, menggambarkan realitas sezaman yang mewakili kelas sosialnya pada masa Orde Baru, maka penelitian ini ingin menjawab, (1) bagaimana latar belakang sosial dan budaya Wiji Thukul, (2)
bagaimana jiwa zaman mempengaruhi proses kekritisan Wiji Thukul dalam puisipuisinya,(3)bagaimana Wiji Thukul menggambarkan otoriterianisme rezim Orde Baru melalui karyanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
lingkungan budaya yang mempengaruhi karya puisi Wiji Thukul, menggambarkan Zeitgeist yang mempengaruhinya serta menggambarkan Otoriterianisme rezim Orde Baru dalam karya-karya puisinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research),dengan pendekatan kalitatif, menggunakan metode analisis isi sebagai sarana untuk menginterpretasikan teks dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput Wiji Thukul.Langkah yang dilakukan adalah pengumpulan data berupa mendapatkan buku kumpulan puisi Wiji Thukul.Kemudian menyiapkan dan menyusun bibliografi kerja lalu membaca serta mencatat bahan penelitian.Selanjutnya mengumpulkan sumber-sumber sejarah berupa buku yang
terkait dengan Wiji Thukul dan juga beberapa artikel ilmiah yang telah dipublikasikan sebagai sumber kedua.Lalu melakukan analisis isi teks untuk melihat dan memilah kalimat yang sesuai dengan fakta sejarah. Kemudian yang
terakhir adalah menyajikan data tersebut dalam bentuk karya ilmiah Temuan yang didapat dari penelitian ini, pertama, terdapat relevansi yang erat antar latar belakang kehidupan sosial, budaya terutama dalam pengalaman sosial Wiji Thukul dengan karya-karya puisi yang ditulisnya.Kedua, munculnya
rezim otoriter ditengah-tengah sistem demokrasi yang dianut bangsa indonesia dan pembangunan yang hanya dirasakan untuk kalangan tertentu, mempengaruhi Wiji Thukul menuliskan puisi-puisi kritiknya yang bersifat frontal, lugas dan
tegas.Ketiga, penggambaran otoriterianisme rezim Orde Baru dibagi menjadi 3 tema, politik, ekonomi dan pendidikan. Pada bidang ekonomi digambarkan dengan adanya kesenjangan sosial, praktek KKN, kapitalisme yang hanya dinikmati oleh sipemilik modal tergambar dalam puisinya yang berjudul Kepada
Ibuku, Sajak Kepada Bung Dadi, Teka-Teki yang Ganjil, Pemandangan, Bunga dan Tembok, danNyanyian Akar Rumput. Pada bidang politik menggambarkan tentang pembungkaman pers dan intervensi militer terdapat dalam puisinya Merontokan Pidato, Mendongkel Orang-Orang Pintar, Ceritakanlah Ini Kepada Siapapun, Terus Terang Saja, Sajak Suara, Buron, Jakarta Simpang Siur dan Bukan Kata Baru, sedangkan pada bidang pendidikan dinyatakan dalam puisinya berjudul Aku Lebih Suka Dagelan.