Pengembangan Model Penilaian Otentik Kesastraan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penilaian dalam
pembelajaran kesastraan di sekolah menengah atas. Penilaian yang dilakukan oleh
guru masih penilaian tradisional yang menekankan pada aspek kognitif saja. Aspek
sikap dan keterampilan siswa kurang diperhatikan oleh guru. Oleh sebab itu,
diperlukan sebuah model penilaian kesastraan yang mencakup ketiga aspek, yaitu
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menjelaskan proses
pengembangan model penilaian otentik kesastraan yang menekankan pada
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam pembelajaran sastra.
Penelitian ini mengikuti model pengembangan Plomp dengan tiga tahapan,
yaitu tahap penelitian pendahuluan, tahap prototipe, dan tahap evaluasi. Adapun
produk penelitian ini adalah buku model penilaian otentik kesastraan, buku guru,
dan buku siswa. Uji coba model penilaian otentik kesastraan ini dilakukan di kelas
XI SMA N 1 Gunungtua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi; lembar
praktikalitas guru dan siswa; lembar efektivitas untuk guru dan siswa; panduan
wawancara; lembar observasi guru; dan tes. Jenis data penelitian ini berupa data
kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri atas hasil validasi model, hasil
praktikalitas model, dan hasil efektivitas model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) prosedur pengembangan model
penilaian otentik kesastraan pada pembelajaran sastra di sekolah menengah atas
yang mengadopsi model pengembangan Plomp telah menghasilkan model
penilaian yang valid, praktis, dan efektif; (2) jenis informasi yang diperoleh ketika
model penilaian otentik kesastraan diterapkan dalam pembelajaran sastra adalah
hasil pengamatan, penilaian sikap, dan kualitas produk; (3) informasi hasil-hasil
penilaian dalam model penilaian otentik kesastraan digunakan sebagai umpan balik
kepada siswa dan refleksi bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran;
dan (4) tingkat efektivitas model penilaian otentik kesastraan cukup tinggi dilihat
dari perbedaan hasil dari kelas eksprimen dengan kelas kontrol. Hal ini ditemukan
adanya perbedaan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik antara unjuk kerja
siswa yang mengalami pembelajaran dengan model penilaian otentik kesastraan
dibandingkan dengan unjuk kerja siswa yang pembelajarannya menggunakan model
penilaian konvensional.
Kata Kunci: Penilaian Autentik, Bahasa Indonesia, Model Plomp