Hubungan Kualifikasi Akademik dan Persepsi Guru Dalam Penggunaan Media Loose Parts Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Anak di Taman Kanak-kanak Kecamatan Padang Selatan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kritis anak kurang optimal Seperti anak kesulitan dalam mengungkapkan pendapat, anak kurang mampu menyebutkan penyebab dari suatu peristiwa yang terjadi, kurangnya respon anak terhadap pertanyaan guru, dan kurangnya antusias anak berbicara maupun mengungkapkan idenya. Kemampuan berpikir kritis seharusnya sudah ditunjukkan saat usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan; (1) hubungan kualifikasi akademik guru terhadap kemampuan berpikir kritis anak, (2) hubungan persepsi guru dalam penggunaan media loose parts terhadap kemampuan berpikir kritis anak, dan (3) hubungan penggunaan media loose parts dan kualifikasi akademik guru terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Padang Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 26 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara parsial kualifikasi akademik dan kemampuan berpikir kritis
memperoleh nilai signifikansi 0,006 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kualifikasi akademik terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia dini, (2) secara parsial persepsi guru dalam penggunaan media loose parts dan kemampuan berpikir kritis memperoleh nilai signifikansi 0,01 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan signifikan, dan (3) kedua variabel tersebut secara simultan berhubungan secara
signifikan dengan kemampuan berpikir kritis pada anak hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai sig 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara simultan atau bersamaan antara variabel penggunaan media loose parts dan kualifikasi akademik, terhadap kemampuan berpikir kritis.