Vespa dalam Karya Seni Lukis Kontemporer.

Vespa tidak hanya dapat dipandang sebagai sebuah benda pakai, atausekedar alat transportasi. Secara tidak langsung ketertarikan akan desain yang indahdengan garis-garis lekuk fisik yang menampakkan gerak yang harmonis dan tidakmembosankan. Membuat penulis merasa tertarik untuk mewujudkannya dalam karyalukis. Keinginan penulis sebagai pencipta adalah supaya karya tersebut dapatdinikmati oleh siapa saja.Vespa identik dengan bentuk fisik yang menonjolkan lekuk-lekuk yangkuno namun dinamis. Sangat menggambarkan jaman dulu. Ditandai dengan tidakbegitu banyaknya garis-garis tajam di seluruh bodinya. Begitu juga dengan teknologimesin yang digunakan, juga membawa kita merasakan suasana tempo dulu. Bukanhanya ketika memandang, tetapi juga saat menaiki atau mengendarainya.Vespa sebagai sumber imajinasi menuntun pikiran berimajinasimenimbulkan ide-ide. Bermula dari kesenangan atau hobi penulis serta kecintaanterhadap vespa, munculah goresan–goresan sketsa bagian-bagian yang menarik darivespa itu sendiri. Penulis sadar, dengan apa yang telah dilihat mata merupakan bahanmasukan untuk pengetahuan dan dikembangkan dalam diri dan selanjutnyadikombinasikan dengan perpaduan antara komposisi dan pewarnaan yang dapatmenarik mata penikmat, dan memunculkan pertanyaan akan makna apa dibalik karyayang penulis suguhkan. Bagaimana komposisi yang menarik dan memiliki maksudtertentu dari kesan masa lalu yang ditampilkan sebuah vespa.Di zaman kontemporer, bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baiksecara teknik yang dipakai, media, maupun kajian. Di era kontemporer ini aturanaturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harusmenyenangkan, indah, suci, sesuai relitanya, sekarang dapat terjadi sebaliknya.Dahulunya karya seni itu masih mempertimbangkan etika sosial, agama, dan etikaetika lainnya, namun kemudian dikesampingkan.