Modifikasi Permainan Bambu Loncat untuk Meningkatkan Kemampuan Melompat bagi Anak Tunagrahita Sedang (Single Subject Research Kelas DIII/C1 di SLBN 2 Padang),

Penelitian ini dilakukan di SLBN 2 Padang. Peneliti menemukan anak tunagrahita sedang di kelas D.III/C1 yang belum mampu malakukan gerakan fase-fase melompat yaitu: berdiri tegak, gaya tolakan, gaya layangan dan pendaratan seimbang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menggunakan Modifikasi Permainan Bambu Loncat untuk meningkatkan kemampuan melompat bagi anak tunagrahita sedang. Jenis penelitian adalah eksperimen dalam bentuk Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B. Sabjek penelitiannya yaitu anak tunagrahita sedang (x) kelas DIII/C1. Target behavior dalam penelitian ini mengamati kemampuan anak dalam melompat. Pengamatan dilakukan dari kondisi baseline (A), kemudian dilanjutkan pada kondisi intervensi (B). Pengukuran varibelnya dengan menggunakan frekuensi. Teknik analisis data yang digunakan berdasarkan pengamatan data adalah dalam bentuk grafik, sehingga data dalam kondisi dan antar kondisi dapat digambarkan. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan melompat anak tunagrahita sedang (x). pada kondisi baseline (A) anak mampu melakukan pada fase melompat satu fase yaitu berdiri tegak, kemudian pada kondisi setelah diberikan intervensi dengan Modifikasi Permainan Bambu Loncat sebanyak sembilan kali pertemuan kemampuan melompat anak meningkat, anak mampu melakukan fase lompatan sebanyak 3 fase yaitu: berdiri tegak, gaya tolakan dan pendaratan seimbang. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dapat diterima dengan kecendrungan arah (+), kecendrungan stabilitas dan overlap data 22%, artinya dapat disimpulkan melalui teknik Modifikasi Permainan Bambu Loncat dapat meningkatkan kemampuan melompat anak tunagrahita sedang (x). Maka penulis menyarankan kepada guru agar menggunakan teknik Modifikasi Permainan Bambu Loncat untuk meningkatkan kemampuan melompat bagi anak Tunagrahita Sedang.