Tradisi Talempong Pada Hari Raya Idul Fitri (Studi: Di Kanagarian Lansek Kadok Kecematan Rao Selatan Kabupaten Pasaman)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya keikutsertaan kaum perempuan terutama generasi mudanya dalam prosesi pelaksanaan tradisi Talempong di Kanagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman, Serta kurang pemahaman kaum perempuan terutama sekali generasi mudanya tentang makna dan nilai yang terkandung dalam peleksanaan tradisi Talempong tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui makna yang terkandung dalam proses pelaksanaan tradisi Talempong yang di laksanakan pada Hari Raya Idul Fitri di Kanagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. 2) Mengetahui yang menjadi faktor penyebab kurangnya keikutsertaan kaum perempuan terutama generasi muda dalam pelaksanaan tradisi Talempong pada hari Raya Idul Fitri di Kanagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman.3) Mencari solusi yang diberikan pemuka adat agar kaum perempuan terutama generasi mudanya ikutserta dalam pelaksanaan tradisi Talempong di Kanagarian Lansek Kadok Kecematan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif.Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling.Jenis datanya adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.Sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Kemudian data dianalisis dengan cara reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman kaum perempuan terutama generasi muda tentang makna dan nilai yang terkandung dalam prosesi paleksanaan tradisi Talempong di Kanagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman,serta faktor yang menyebab kurangnya keikutsertaan kaum perempuan terutama generasi mudanya karena kewajiban mengharuskan mereka untuk memakai pakaian adat apabila ingin ikut dalam pelaksanaan tradisi Talempong ini, serta belum ada solusi dari pemuka adat dan pemuka agama agar kaum perempuan terutama generasi mudanya mau ikut dalam proseis pelaksanaan tradisi Talempong ini.