Analisis Kesulitan Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VII di SMP Negeri 25 Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 25 Padang yang didasari dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami peserta didik, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik, serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam mata pelajaran Bimbingan TIK kelas VII di SMP Negeri 25 Padang. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menata dan menelaah secara sistematis dari semua data yang diperoleh yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan keikutsertaan peneliti, triangulasi, dan menggunakan bahan referensi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, peserta didik, dan orang tua kelas VII di SMP Negeri 25 Padang. Kesulitan belajar peserta didik adalah kesulitan memahami pelajaran TIK. Faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik berupa faktor internal minat dan motivasi belajar peserta didik, faktor eksternal berupa sarana dan prasarana belajar kurang mendukung, metode dan media pembelajaran guru kurang sesuai dengan karakteristik peserta didik, keluarga peserta didik kurang memberi motivasi belajar pada anak, serta pengaruh penggunaan teknologi yang kurang baik membuat peserta didik malas belajar. Upaya mengatasi kesulitan belajar peserta didik terbagi menjadi dua, yaitu upaya dari internal seperti peserta didik berusaha bertanya kepada teman yang lebih pintar, dan upaya dari eksternal yang berupa pengadaan sarana dan prasarana, memaksimalkan komunikasi sekolah dengan orang tua peserta didik, diadakan pertemuan guru-guru tentang permasalahan yang dialami oleh guru dan peserta didik serta solusi pemecahannya, mencari akar permasalahan kemudian mencari solusi yang tepat, mencoba bekerja sama dengan guru bimbingan konseling untuk memberikan perlakuan khusus pada anak tersebut, orientasi, informasi, penempatan penyaluran peserta didik, kunjungan rumah, pelimpahan kasus memberinya motivasi melalui program guru Bimbingan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memberikan motivasi dan wali kelas, agar menambah keterampilan dalam kompetensi TIK serta petunjuk agar lebih mudah dalam belajar.