Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna dengan Menggunakan Cat Air Bagi Siswa Autis di SLB Permata Bunda Kab. Padang Pariaman

Penelitian ini membahas tentang permasalahan yang ditemukan di SLB Permata Bunda Kab. Padang Pariaman pada siswa autism yang tidak mampu menyebutkan, menunjukkan, mengambil, dan mencocokkan warna terlihat ketika dalam beberapa kali siswa diminta oleh guru untuk mewarnai ternayata siswa selalu salah memilih warna. Begitu juga pada saat bermain lego siswa juga sealu salah mengikuti perintah guru. Penelitian ini menggunakan metode SSR (Single Subject Research) yang menerapkan bentuk desain A-B-A. Desain ini merupakan bentuk pengembangan dari desain A-B, pada desain A-B-A menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Dimana pada desain A-B-A, Baseline (A1) merupakan kondisi awal sebelum diberikan intervensi, B merupakan kondisi intervensi, dan baseline (A2) merupakan kondisi setelah diberikan intervensi. Tiga kondisi tersebut adalah yang pertama Baseline (A1) dengan lima kali pertemuan, yang kedua Intervensi (B) dengan delapan kali pertemuan, dan yang ketiga Baseline (A2) dengan tiga kali pertemuan. Dari hasil pengamatan dari ketiga kondisi tersebut terlihat kemampuan mengenal warna siswa dengan menggunakancat air dapat meningkat denganperolehan persentase 93,75% dari 25%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui media cat air dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna bagi anak autis. Berdasarkan hasil dan pembahasan kemampuan mengenal warna seorang siswa autis di SLB Permata Bunda Kab. Padang Pariaman dapat meningkat melalui media cat air yang dilakukan antara siswa dan peneliti. Oleh sebab itu, media cat air dapat diterapkan agar kemampuan mengenal warna siswa dapat meningkat.