Meningkatkan Kemampuan Operasi Perkalian untuk Anak Diskalkulia melalui Metode Garismatika (Single Subject Research diKelas IV SD Negeri 09 Koto Luar Kec. Pauh Padang)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang nampak di lapangan yaitu seorang anak berkesulitan berhitung atau diskalkulia khususnya tentang perkalian di kelas IV SD Negeri 09 Koto Luar Kec. Pauh Padang. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan metode garismatika untuk meningkatkan kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka untuk anak diskalkulia dikelas IV SD Negeri 09 Koto Luar Kec. Pauh Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Research dengan disain A-B. Kondisi baseline (A) yaitu kemampuan awal anak dalam melakukan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka sebelum diberikan perlakuan, kondisi intervensi (B) yaitu kondisi dimana anak diberikan perlakuan dengan menggunakan metode garismatika. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah seorang anak Berkesulitan Belajar Matematika (Diskalkulia) yang berinisial X, jenis kelamin perempuan yang sekarang ini berada di kelas IV SD. Siswa X mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal perkalian yang hasil bilangannya dua angka. Target behavior dalam penelitian ini adalah anak mampu dalam mengerjakan soal operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka yang diukur dengan persentase. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis visual grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode garismatika dapat meningkatkan kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka untuk anak diskalkulia. Panjang kondisi baseline (A) sebanyak 9 kali dan kondisi intervensi (B) sebanyak 16 kali. Arah kecenderungan data pada kondisi baseline (A) kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka anak menurun, sedangkan kondisi intervensi (B) kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka meningkat. Analisis dalam kondisi level perubahan kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka pada kondisi baseline (A) menurun (-20%), kondisi intervensi (B) meningkat (+60%). Pada analisis antar kondisi dengan jumlah variabel yang dianalisis satu variabel yaitu kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka. Persentase overlape pada kondisi baseline (A) dengan kondisi intervensi sebesar 0%. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis diterima, berarti metode garismatika dapat meningkatkan kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka untuk anak diskalkulia dikelas IV SD Negeri 09 Koto Luar Kec. Pauh Padang. Disarankan bagi guru untuk menggunakan metode garismatika ini dalam meningkatkan kemampuan operasi perkalian yang hasil bilangannya dua angka untuk anak.