Solidaritas Antar Siswa Multi Etnis dan Agama di SMA Murni Kota Padang

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keanekaragaman bangsa Indonesia, seperti kelompok suku bangsa (ethnic group), agama, bahasa, adat-istiadat dan budaya. Perbedaan ini dapat memicu terjadinya konflik jika tidak ada solidaritas antar masyarakat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana solidaritas antar siswa multi etnis dan agama, proses sosial apa yang berlangsung, serta nilai-nilai apa yang diterapkan guru dalam mengupayakan terciptanya solidaritas antar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penetepan informan penelitian dilakukan dengan Purposive Sampling. Informan penelitian adalah siswa, guru, dan orang tua siswa SMA Murni Padang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data dilakukan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, pengujian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses sosial yang berlangsung di SMA Murni bersifat asosiatif yaitu kooperasi dan asimilasi sehingga meningkatkan solidaritas. Solidaritas antar siswa multi etnis dan agama di SMA Murni berlangsung saat proses pembelajaran di kelas, saat istirahat dan melakukan berbagai kegiatan sekolah, begitupun diluar sekolah. Perayaan semua hari besar agama diadakan oleh sekolah yang dihadiri seluruh siswa dan mereka bekerja sama mempersiapkannya. Mereka menjenguk teman yang sakit, berpartisipasi pada pemakaman teman, dan bermain dirumah teman yang berbeda agama dan etnis. Pihak sekolah juga menyediakan tempat beribadah bagi siswa Muslim karena mereka harus solat lima waktu dan itu mampu diterima oleh siswa non-muslim. Nilai-nilai yang diterapkan oleh guru dalam mengupayakan terciptanya solidaritas antar siswa antara lain yaitu keadilan dan netralitas, toleransi, nasionalime, kebersamaan, kasih sayang dan gotong royong. Solidaritas yang terjadi di SMA Murni Padang yaitu solidaritas sosial dengan tipe organik. Yaitu masyarakat perkotaan yang kompleks melalui pembagian kerja untuk mencapai satu tujuan, terspesialisasi dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga menyebabkan saling ketergantungan.