Peningkatan Keterampilan Membuat Ekstrak Jahe Instan melalui Metode Demonstrasi Bagi Anak Tunagrahita Ringan (Classroom Action Research di Kelas VIII SMPLB C YPAC Sumbar)

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya hasil temuan pada anak tunagrahita ringan (W,X,Y,Z) yang belum optimal dalam keterampilan membuat ekstrak jahe instan di kelas VIII SMPLB C YPAC Sumbar, untuk itu peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat ingin meningkatkan pembelajaran keterampilan pembuatan ekstrak jahe instan dengan mengunakan metode demontrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan pembuatan ekstrak jahe instan melalui metode demonstrasi dan membuktikan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan anak tunagrahita ringan dalam membuat ekstrak jahe instan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, dimana hasil pelaksanaan penelitian pada Siklus I dan II dapat dilihat pada hasil test yang dilakukan dengan 2 cara yaitu 1) Test Lisan, dimana total kemampuan semua anak yang Bisa (B) memahami pembelajaran sebelum tindakan sebesar 20%, setelah diberikan tindakan I persentase naik menjadi 30% dan setelah melakukan tindakan II persentase naik lagi menjadi 56,25%, untuk kemampuan anak Bisa Sedikit Bantuan (BSB) memahami pembelajaran sebelum tindakan sebesar 18,85%, setelah diberikan tindakan I persentase naik menjadi 25% dan setelah melakukan tindakan II persentase naik lagi menjadi 27,5%, untuk kemapuan anak Bisa Banyak Bantuan (BBB) memahami pembelajaran sebelum tindakan sebesar 26,5 %, setelah diberikan tindakan I persentase turun menjadi 25% setelah melakukan tindakan II persentase turun lagi menjadi 16,75%, dan untuk kemampuan anak yang Tidak Bisa (TB) memahami pembelajaran sebelum tindakan sebesar 35%, setelah diberikan tindakan I persentase turun menjadi 25% setelah melakukan tindakan II persentase turun yang sangat signifikan menjadi 6,25%. 2) Test tulisan menunjukkan kemampuan anak W dan Z sebelum diberikan tindakan sama sebesar 6,67% dan anak X dan Y sebesar 13,33%. Setelah diberikan tindakan I kemampuan anak W sebesar 26,67%, X sebesar 40%, dan Y sebesar 53,33%, serta Z sebesar 46,67%. Sedangkan untuk kemampuan anak setelah diberikan tindakan II anak W sebesar 66,67%, anak X sebesar 73,33%, Y dan Z mendapatkan hasil yang sama yaitu 93,33%. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, maka metode demontrasi dapat memberikan peningkatan keterampilan yang signifikan dalam pembuatan ekstrak jahe instan bagi anak tunagrahita ringan di kelas VIII SMPLB C YPAC Sumbar, sehingga penulis menyarankan kepada pihak sekolah dapat melengkapi sarana dan prasarana, bagi guru dan peneliti berikutnya untuk dapat menggunakan metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan anak tunagrahita ringan.