Syekh Sa’in Bin Yusuf Datuak Kondo Nan Bajolai , dalam Upayanya Menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah di Kanagarian Mungo Kab.50 Kota (1938–1994)

Elhamida, Elhamida (2012) Syekh Sa’in Bin Yusuf Datuak Kondo Nan Bajolai , dalam Upayanya Menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah di Kanagarian Mungo Kab.50 Kota (1938–1994). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of B1_2_ELHAMIDA_84546_5702_2012.pdf] Text
B1_2_ELHAMIDA_84546_5702_2012.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan kajian biografi tematis dengan memilih tokoh Syekh Sa’in Bin Yusuf Datuak Kondo Nan Bajolai dalam upayanya menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah di Kanagarian Mungo Kab.50 Kota (1938-1994). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan tarekat Naqsyabandiyah melalui usaha-usaha yang dilakukannya. Penulisan ini menggunakan sejarah lisan (oral history) dengan wawancara sebagai metode dalam memperoleh data sejarah dengan menggunakan pendekatan pengalaman hidup (life history). Tahap pertama yaitu heuristik yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan 14 orang informan yang mengetahui dan terlibat langsung dalam kehidupan Datuak Kondo. Tahap kedua kritik sumber, yaitu melakukan pengujian data melalui kritik eksternal dan internal. Tahap ketiga yaitu analisa dan interpretasi data (penafsiran kembali) data-data yang didapat. Keempat yaitu penyajian hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah (skripsi). Dari penelitian ini dapat dikemukakan bahwa Datuak Kondo merupakan ulama yang menyebarkan tarekat Naqsyabandiyah, yang berpusat di Batulabi. Ia dilahirkan di Batulabi, Kanagarian Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia mengembangkan tarekat Naqsyabandiyah di tengah-tengah terjadinya gejolak para pembaharu dengan tetap melakukan ajaran-ajaran tarekat seperti melaksanakan suluk, zikir, wirid mingguan dan bulanan. Disamping menyebarkan Ilmu Tarekat (Ilmu Bathin), ia juga mengajarkan ilmu Syari’at (Ilmu Lahir) dengan memakai Kitab Kuning (kitab tradisional yang berbahasa Arab, tidak berharakat, membahas ajaran-ajaran Islam), dengan demikian ilmu tarekat dan syari’at menjadi seimbang. Di Kanagarian Mungo pada saat ini tarekat Naqsyabandiyah masih berkembang dan bertahan, hal itu tidak terlepas dari usaha-usahanya antara lain: (1) Melakukan dakwah, (2) Mendirikan wirid silaturrahmi, (3) Membangun MTI (Madrasah Tarbiyah Islamiyah) dan mewajibkan murid-murid MTI tingkat Aliyah untuk bertarekat, (4) Memberi izin kepada murid-muridnya untuk mengembangkan tarekat di daerah masing-masing, (5) Mempertahankan amalan-amalan orang tarekat syafi’iat terhadap orang-orang yang membantah. Melalui usaha-usaha tersebut, tarekat mengalami perkembangan di Kanagarian Mungo dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Adapun dampak tarekat terhadap masyarakat Mungo adalah bisa mengubah prilaku masyarakat menjadi prilaku baik, sulit masuknya paham pembaharu ke tengah-tengah kehidupan masyarakat Mungo dan aktifnya mesjid atau surau minimal 3 waktu sehari.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: SYEKH SA’IN BIN YUSUF DATUAK KONDO NAN BAJOLAI
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah-S1
Depositing User: Fitri Yelli S.Sos
Date Deposited: 15 Apr 2025 07:58
Last Modified: 15 Apr 2025 07:58
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/5772

Actions (login required)

View Item
View Item