Study Komparasi Hasil Belajar Siswa PPKn yang Menggunakan Metode Mind Mapping (peta konsep) Dengan Metode Ceramah (konvensional) di SMA N 8 Sijunjung

Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Rancangan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design untuk hasil belajar, dan pretest hanya dilakukan satu kali pada pertemuan pertama untuk melihat kemampuan siswa kelas X SMA N 8 Sijunjung serta menentukan kelas mana sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diperoleh dari kedua kelas sampel, penarikan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA N 8 Sijunjung tahun pelajaran 2014/2015. Dari populasi yang ada diperoleh sampel yaitu kelas X IIS 2 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode Mind Mapping (peta Konsep) dan kelas X IIS 1 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah (konvensional). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, berupa tes objektif guna mendapatkan hasil belajar dari kedua kelas sampel, dengan menggunakan uji hipotesis (uji t) terhadap pengindikasian ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam belajar di kelompoknya serta mampu belajar kreatif menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dalam pembelajaran PPKn. Instrument penelitian ini adalah tugas individu yang diberikan kepada siswa kelas sampel dimana pada kelas eksperimen menggunakan metode Mind Mapping (peta konsep) dan untuk siswa kelas kontrol menggunakan metode ceramah (konvensional). Pada kelas eksperimen siswa dituntuk aktif, kreatif, inovatif dan mandiri dalam mencari materi yang sesuai dengan materi yang diajarkan guru berdasarkan silabus, dan juga metode Mind Mapping dapat meningkatkan daya ingat yang kuat terhadap materi yang telah dipahami. Metode Mind Mapping adalah cara mencatat bahan yang akan dipelajari secara grafik, menggunakan warna, gambar, symbol yang dapat membuat belajar jadi menyenangkan, belajar juga lebih cepat dan efektif dan untuk meriview ulang diperlukan waktu yang pendek, serta catatan lebih terfokus pada materi pembelajaran. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung= 2,769 dan t 2,021 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya terdapat perbedaan hasil belajar yang tidak tabel= terlalu signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dengan metode ceramah. Faktor penyebabnya adalah dari segi sarana dan prasana yang kurang atau tidak mendukung, waktu atau jadwal pelajaran lebih diperhatikan dengankata lain lebih diutamakan untuk jadwal pagi hari, dan guru juga lebih memahami secara mendalam tentang metode Mind Mapping agar bisa dengan mudah memberikan gambaran kepada siswa tentang metode Mind Mapping.