Kontribusi Kecerdasan Emosional dan Pelaksanaan MBS terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah di Kecamatan Lubuk sikaping ditinjau dari Persepsi Guru

Kepemimpinan kepala sekolah menengah di Kecamatan Lubuksikaping,
Kabupaten Pasaman, saat ini belum memperlihatkan kekuatan sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah (MBS) oleh kepala sekolah. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengungkap kontribusi kecerdasan emosional dan pelaksanaan MBS
oleh kepala sekolah terhadap kepemimpinan kepala sekolah dimaksud. Penelitian ini
mengajukan tiga hipotesis yang akan diuji: (1) kecerdasan emosional berkontribusi
terhadap kepemimpinan kepala sekolah, ( 2) pelaksanaan MBS oleh kepala sekolah
berkontribusi terhadap kepemimpinan kepala sekolah, dan ( 3) kecerdasan emosional
dan pelaksanaan MBS oleh kepala sekolah berkontribusi secara serempak terhadap
kepemimpinan kepala sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda korelasi. Data
dikumpulkan dari 83 guru sekolah menengah di Kecamatan Lubuksikaping sebagai
sampel, yang terpilih atas bantuan tekhnik pemilihan sampel secara acak dan
sebanding menurut tingkatannya dari populasi berjumlah 298 orang. Pengumpulan
data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan model skala Likert. Data ini
dianalisis secara statistik menggunakan teknik korelasi dan regresi. Hasilnya
ditemukan bahwa: (1) kecerdasan emosional kepala sekolah berkontribusi sangat
signifikan terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar 16,7% pada taraf
kepercayaan 99%, (2) pelaksanaan MBS oleh kepala sekolah berkontribusi signifikan
terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar 6,7% pada taraf kepercayaan 95%,
(3) secara serempak kecerdasan emosional dan pelaksanaan MBS oleh kepala
sekolah berkontribusi sangat signifikan terhadap kepemimpinan kepala sekolah
sebesar 22,2% pada taraf kepercayaan 99%. Dapat disimpulkan variabel kecerdasan
emosional dan pelaksanaan MBS oleh kepala sekolah memberi kontribusi sangat
signifikan terhadap kepemimpinan kepala sekolah.
Hasil penelitian ini menyiratkan bahwa dalam upaya meningkatkan
kepemimpinan kepala sekolah, kedua variabel penelitian ini memainkan peran
penting di samping faktor lain yang terlibat dalam penelitian ini. Diusulkan bahwa
penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menemukan beberapa faktor lain yang
juga diduga berkontribusi terhadap kepemimpinan kepala sekolah ini