Meningkatkan Keterampilan Membuat Anyaman Keset Melalui Alat Bantu Pemidang Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas VI/C (Classroom Action Research di SLB YAPEM Tarusan)

Latar belakang penelitian ini adalah ditemukannya dua orang siswa tunagrahita ringan kelas VI/C yang mengalami kesulitan dalam membuat anyaman keset pada saat mengikuti mata pelajaran keterampilan yang diberikan guru, hal ini disebabkan karena anak tidak bisa mengayam dengan rapi dan ketat sehingga hasil anyaman anak tidak bagus dan longgar. Selain itu dalam pelaksanaan keterampilan mengayam guru kelas belum pernah menggunakan alat bantu pemidang belum pernah diberikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran keterampilan mengayam di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kerapian anyaman keset melalui penggunaan alat bantu pemidang bagi anak tunagrahita ringan kelas VI/C. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Tindakan ini dilakukan kepada dua orang anak tunagrahita ringan kelas VI/C di SLB YAPEM Tarusan. Hasil penelitian menunjukkan selama siklus I yang dilaksanakan lima kali pertemuan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari menyiapkan alat, memasukkan kain ke alat pemidang, mengayam kain perca, merapikan anyaman, dan penilaian hasil kerja anak. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa diakhir siklus I dapat dilihat bahwa AN sebelum diberi tindakan I mendapatkan nilai 30 % dari semua indikator yang diberikan. Dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 60%. Sementara HG sebelum diberi tindakan I mendapat nilai 40% dari semua indikator yang diberikan. Setelah diberi tindakan I menjadi 50%. Pada siklus II yang dilakukan dalam lima kali proses pembelajaran keterampilan membuat keset anyaman, dimana AN mendapat nilai 80% pada pelaksanaan siklus II, dan HG mendapatkan nilai 70%. Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat bantu pemidang dalam proses pembelajaran keterampilan membuat keset anyaman dapat ditingkatkan pada anak tunagrahita ringan kelas VI/C di SLB YAPEM Tarusan. Dengan demikian dapat disarankan kepada sekolah, guru, dan peneliti berikut untuk dapat menggunakan alat bantu pemidang dalam meningkatkan pembelajaran keterampilan bagi anak lainnya.