Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Kredit Mikro Nagari (KMN) di Kelurahan Kampung Manggis Kota Padangpanjang

Pusat perhatian dari penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan Program KMN untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat miskin dan untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemui serta mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan program tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yakni memberikan gambaran tentang suatu keadaan sebagaimana mestinya. Informan penelitian ditentukan dengan memakai teknik purposive sampling. Jenis datanya terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui teknik trianggulasi dan membercheck, kemudian data dianalisis melalui reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dari data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaanya program KMN di Kelurahan Kampung Manggis membentuk Koperasi Alam jaya. Kegiatan ini berbentuk simpan pinjam. Pelaksanaan program ini berlangsung melalui 5 tahap yaitu, tahap persiapan, perencanaan, pencairan dana, pengawasan dan pelestarian kegiatan. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program ini yaitu kurangnya sosialisasi dan pengawasan terhadap dana ini. serta masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi dalam proses pelaksanaan program, begitupun dalam pemanfaatan dana yang pinjaman yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Untuk mencari jalan keluar agar program ini lebih berjalan dengan baik untuk masa yang akan datang, diperlukan swadaya masyarakat dan unit pelaksana kegiatan dalam membantu mengatasi kendala tersebut dengan membimbing dan mengawasi anggota koperasi dalam mengelola dan memanfaatkan dana tersebut sesuai dengan tujuannya Peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan Program Kedit Mikro Nagari telah terlaksana sesuai dengan tahapannya, tapi masih terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaan program ini. Untuk itu diperlukan perbaikan dari semua pihak terkait, bagi aparat pelaksana perlu dilakukan komunikasi yang intensif agar mempermudah hubungan koordinasi antara petugas pelaksana, dalam penseleksian rencana kegiatan sebaiknya lebih difokuskan kepada pemberian pemberian modal usaha yang bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat miskin.