Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembagian Melalui Media Nyata Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas Dasar III (Penelitian Tindakan Kelas di SD N 23 Painan Utara)

Penelitian ini berawal dari ditemukannya anak kesulitan belajar kelas III yang tidak mampu memahami konsep pembagian bilangan. Hal ini karena guru dalam memberikan materi nilai tempat selalu menggunakan metode caramah, tanya jawab, penungasan, dan hanya menuliskan soal di papan tulis tanpa menggunakan media atau sarana yang mendukung keberhasilan anak dalam memahami konsep pembagian. Dan mengingat banyaknya siswa dalam satu kelas membuat anak berkesulitan belajar ini sering tertinggal dari teman-temannya dalam mengikuti pelajaran. Tujuan dari penilitian ini adalah meningkatkan pemahaman konsep pembagian pada anak kesulitan belajar (AR, ARR dan ZBY) di kelas III di SD Negeri 23 Painan Utara melalui penggunaan media nyata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama siklus I yang dilaksanakan empat kali pertemuan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari mendengarkan penjelasan guru tentang ; menjelaskan penggunaan media, dan mengerjakan latihan hitung pembagian dengan menggunakan media nyata. Anak mampu melakukan pembagian bilangan, dan menyelesaikan latihan. Berdasarkan nilai rata-rata dari 10 soal diperoleh siswa diakhir siklus I dapat dilihat bahwa AR sebelum diberi tindakan medapatkan nilai 20, dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 40. Sementara ARR sebelum diberi tindakan mendapatkan nilai 30 dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sedangkan ZBY sebelum diberi tindakan medapatkan nilai 40, dan setelah diberi tindakan I mendapat nilai 50. Sedangkan pada siklus II dilakukan dalam lima kali pembelajaran nilai tempat melalui penggunaan media nyata, hasil anak meningkat kemampuan anak meningkat. Dimana AR pada siklus I mendapat nilai 40 setelah diberi tindakan menggunakan media nyata mendapat nilai 80, ARR pada siklus I mendapat nilai 50 dan pada akhir siklus II mendapat nilai 90, dan ZBY pada siklus I mendapat nilai 50 dan pada akhir siklus II mendapat nilai 100. Dari hasil penyajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaaan media nyata dapat meningkatkan kemampuan pembagian pada anak kesulitan belajar kelas III. Dengan demikian dapat disarankan kepada sekolah, guru, dan peneliti berikut untuk dapat menggunakan media nyata dalam meningkatkan kemampuan pembagian bilangan bagi anak kesulitan belajar.