Nilai-nilai Pesan yang Terdapat dalam Kaba pada Kesenian Rabab (Studi pada 3 Pertunjukan Kesenian Rabab di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya budaya baru yang masuk ke dalam masyarakat Minangkabau sehingga masyarakat tidak lagi menjadikan kesenian tradisional rabab sebagai primadona di daerahnya sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai agama dan moral pada kaba dalam rabab Pasisie. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Informan penelitian ini ditentukan secara purposive sampling terutama masyarakat yang benar-benar mengetahui, memahami, dan menyukai kesenian tradisional rabab, yaitu masyarakat di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan, tukang rabab, dan para pakarnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data adalah dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data yaitu dengan cara seleksi dan reduksi data, klasifiksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rabab Pasisie masih digemari oleh masyarakat di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. Rabab dengan gaya baru sekarang dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi. Kaba yang diceritakanpun adalah peristiwa zaman sekarang seperti percintaan, rumah tangga yang hancur karena perselingkuhan, kisah seseorang yang pergi merantau, kesuksesan karena bekerja dengan sungguh-sungguh dan masih banyak lagi yang kesemuanya itu adalah hasil kekreatifitasan tukang rabab secara spontan dalam pertunjukannya. Kesimpulan penelitian yaitu kaba dalam rabab Pasisie memiliki banyak nilainilai pesan, diantaranya nilai agama dan nilai moral yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan melalui kaba pada rabab Pasisie juga dapat dijadikan sebagai nasehat dalam menjalani kehidupan. Diharapkan pemerintah Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan dapat mensosialisasikan kesenian rabab sebagai pertimbangan untuk menjadikannya sebagai wisata budaya, masyarakat Minang juga harus dapat menerapkan nilai agama dan nilai moral yang terdapat pada kaba, dan generasi muda Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan agar dapat mempelajari dan memainkan kesenian rabab, agar kesenian tradisional ini tetap terjaga kelestariannya.