Sari, Retno Puspa (2012) Makna Tradisi Manyilau Kandang dalam Upacara Perkawinan di Nagari Tambangan Kabupaten Tanah Datar. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_3_RETNO_PUSPA_SARI_91848_3351_2012.pdf [thumbnail of B1_3_RETNO_PUSPA_SARI_91848_3351_2012.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_3_RETNO_PUSPA_SARI_91848_3351_2012.pdf
Download (2MB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh memudarnya pemahaman masyarakat terhadap upacara adat manyilaukandang serta masih banyaknya masyarakat yang kurang memahami makna dari symbol-simbol adat yang terkandung didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses-proses pelaksanaan dalam prosesi adat manyilau kandang di Nagari Tambangan Kabupaten Tanah Datar dan mendeskripsikan makna yang terkandung dari aktivitas prosesi adat manyilau kandang tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Informan penlitian ini peneliti menggunakan teknik snowball sampling,yaitu data di anggap telah memadai apabila telah mencapai titik jenuh. Yang menjadi informan disini adalah bundo kanduang nagari, perangkat KAN dan orang-orang yang pernah ikut serta dalam tradisi adat manyilau kandang ini. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesi manyilaukandang dilakukan pada malam hari setelah acara baralek usai, kira-kira pukul 22.00 WIB. Dan dilaksanakan dirumah mempelai perempuan. Orang yang terlibat dalam pelaksanaan prosesi manyilaukandang adalah istri-istri mamak dan anak menantu, dan pada pada acara manampuah orang yang terlibat adalah niniak mamak dan para sumando-sumando. 2) Dalam pelaksanaan prosesi adat manyilaukandang ini memiliki makna yaitu disamping untuk menyatukan kedua belah pihak keluarga, juga agar keluarga pihak laki-laki mengetahui tempat (kamar) dimana anaknya akan tinggal. Kemudian ada pula makna yang terkandung dalam membawa makanan-makanan yang ada di dalam bakiah dan baki (dulang). Makanan yang ada didalam bakiah ini berisi bijo-bijoan yaitu seperti jagung,pisang, sirih, dan beras. Maksudnya membawa bijo-bijoan ini adalah untuk bekal dari anak mereka yang akan tinggal di tempat yang baru dan supaya dapat berkembang di tempat yang baru tersebut. Selanjutnya makanan yang ada dalam baki (dulang) berisi makanan seperti samba, pinyaram, goreng-gorengan, nasi lamak (ketan) dan lainnya makanan ini dibawa untuk dimakan dan di hidangkan lagi di tempat mempelai perempuan tersebut.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Perkawinan |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan-S1 |
Depositing User: | MUKHLIS MUKHLIS |
Date Deposited: | 14 Apr 2025 08:22 |
Last Modified: | 14 Apr 2025 08:22 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/5601 |