Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Balok Bergambar Bagi Anak Tunagrahita Ringan (Single Subject Research kelas D C di SLB C Payakumbuh) 4

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan anak tunagrahita ringan (x) yang kesulitan dalam menyelesaikan soal penjumlahan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa anak sudah mengenal konsep angka, tanda tambah (penjumlahan) dan mampu membilang, tapi anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal penjumlahan meskipun hanya sampai 10 saja, dari kondisi tersebut diperoleh gambaran bahwa anak belum mampu menyelesaikan soal penjumlahan. Kemampuan anak dalam menyelesaikan soal– soal penjumlahan memang rendah, anak sangat lambat dalam menyelesaikan soal penjumlahan tersebut. Peneliti ingin agar kemampuan penjumlahan dapat meningkat yaitu dengan menggunakan media balok bergambar. Adapun hipotesis dalam penelitian ini,media balok bergambar dapat meningkatkan kemampuan penjumlahan bagi anak tunagrahita ringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dalam bentuk Single Subject Research (SSR). Sebagai subjek penelitian ini adalah anak tunagrahita (x) berumur 13 tahun. Penilaian dalam penelitian ini berbentuk persentase yaitu dengan menghitung jumlah jawaban yang benar yang dikerjakan oleh anak dibagi dengan jumlah soal X 100%. Data diperoleh dan diolah dalam bentuk grafik, sehingga hasil antar kedua kondisi dapat tergambar. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan penjumlahan dengan hasil sampai 10 bagi anak tunagrahita X meningkat. Awalnya anak mampu menyelesaikan soal penjumlahan dengan perolehan persentase jawaban yang benar antara 30% - 50%, setelah diberi intervensi dengan menggunakan media balok bergambar persentase jawaban yang benar meningkat menjadi 40% – 80%. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya dapat diterima. Artinya media balok bergambar dapat meningkatkan kemampuan penjumlahan anak tunagrahita.